Mengapa Din Syamsudin Menolak Hamas
Hamas, sebuah organisasi atau partai atau entitas sejenisnya yang melindungi tanah air Gaza dari pencaplokan Israel, tamu yang datang di tahun 60-an di Yerusalem/Palestina, sedang berkunjung ke Indonesia untuk membangun komunikasi dan membuka perwakilan.
Jika Israel ditolak umat Islam Indonesia membuka hubungan diplomatik resmi karena kebijakan penjajahannya terhadap Palestina. Apakah Hamas (Gaza) ditolak Din Syamsuddin (Pimpinan Muhammadiyah) karena mempertahankan tanah airnya (Gaza) dari invasi Israel ? Apakah kekerasan Israel yang dibalas/ditolak Hamas dengan kekerasan menjadi dasar penolakan Din ?
Menarik sekali jika melihat history isu yang sempat beredar pada tahun 2009 dimana Muhammadiyah dikabarkan melakukan kerjasama kesehatan dengan Israel sebagaimana gambar berikut (dari Israel21.org)
Penjelasan kerjasama Muhammadiyah-Israel
Dijelaskan lembaga Rescue and Emergency yang berada dibawah naungan Muhammadiyah telah menandatangani kesepakatan kerjasama di bidang kesehatan dengan Magen David Adom (MDA) sebuah organisasi layanan kesehatan nasional Israel. Kerjasama itu senilai 200.000 dollar dan penandatanganannya dilakukan oleh delegasi Muhammadiyah di Tel Aviv, ibukota Israel pada bulan Oktober 2007.
Sebagaimana dikutip situs web IsraelNN.com, dari pihak Israel diwakili oleh Magen David Adom (MDA) dan disaksikan oleh Komite Distribusi Gabungan Amerika– Israel. Magen David Adom (MDA) atau diterjemahan Perisai Merah Daud, satu-satunya dinas medis darurat, kecelakaan dan ambulan Israel. Ia adalah anggota resmi dari Komite Palang Merah Internasional.
Persetujuan ditandatangani oleh Prof Aryono Pusponegoro dan Dr Sudibyo Markus (Indonesia), Dr Ifrach dan Eli Bin dari MDA (Israel).
Prof. Aryono Pusponegoro dan Dr. Sudibyo Markus (76), disebut-disebut sebagai wakil Muhammadiyah. “Saya berumur 76 tahun,” ujar Markus saat upacara penandatanganan. “dan saya senang berhasil memenuhi impian masa kecil saya untuk datang ke Israel,” ujarnya dikutip israelnationalnews.com .
Isu di atas telah dibantah oleh Din. Din yang juga Ketua MUI yang baru saja menyelesaikan lawatannnya di Vatikan kemarin menyatakan Hamas bukan representatif Palestina karena ada faksi lain yakni Fatah yang telah memiliki duta di Indonesia.