Mohon tunggu...
Rahmat Nugraha
Rahmat Nugraha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Keep Learning and Struggling | MantanMahasiswa | www.rahmatnugraha.net | contact : email@rahmatnugraha.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Kepemimpinan Nasional di Indonesia (Bag II)

11 Agustus 2011   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah Refleksi Kemerdekaan Indonesia yang ke- 66

Lanjutan

4. Kh. Abdurrahman Wahid "Gusdur" (1999-2001) Pada saat Gusdur menjadi Presiden, dalam segi pemikiran bisa dibilang gusdur memiliki pemikiran yang maju. akan tetapi yang sangat disayangkan manajemen dalam pemerintahannya masih mengalami kekurangan. akibatnya ditengah pemerintahannya ada 2 kubu pendukung gusdur yaitu Gusdur Metodologis dan Gusdur yang Historis.

5. Megawati Soekarno Putri. (2001-2004). Bisa dibilang inilah pembuka kepemimpinan di bangsa Indonesia dengan seorang wanita. dilatarbelakangi dengan mengandalkan bayang-bayang sosok ayahnya (Presiden pertama di Indonesia) sehingga hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Megawati Soekarno Putri, yang selanjutnya beliau berhasil mengambil alih kepemimpinan di tangannya selama 3 Tahun. yang Jadi kekurangan saat beliau memimpin adalah kecendrungan pemikirannya tidak dikenal oleh publik. walaupun kita dapat melihat juga bahwa didalam pemerintahan saat Megawati Soekarno Putri naik menjadi orang no 1 di Indonesia, "Tidak ada Musuh, Tidak ada Sahabat, yang ada adalah Kepentingan."

6. Susilo Bambang Yudhoyono "SBY" (2004- sekarang). Presiden pertama yang dipilih oleh Rakyat. SBY pun karena berasal dari pilihan rakyat dihadapkan oleh harapan-harapan rakyat, dan tentunya juga dengan sistem dan mekanisme pemerintahan yang lebih ketat. kekurangan yang terjadi di dalam kepemimpinan SBY adalah kecendrungan dalam perangkap dilema populis (kebijakan profesional) dan kebijakan teknokratis.


Pelajaran yang dapat di ambil:

1. Dalam setiap Proses peralihan kepemimpinan selalu ada nuansa kekerasan yant ditimbulkan oleh berbagai kepentingan.

2. Kepemimpinan di Indonesia memiliki kecendrungan masih terpaku pada ketokohan seseorang bukan pada institusi

3. Bangsa Indonesia saat ini memerlukan kepemimpinan yang memiliki tujuan dan cara yang baik

4. Bangsa Indonesia pun merindukan khalifah yang rela untuk menyerahkan harta, jiwa dan raga untuk bangsa semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun