Mohon tunggu...
Rizki Nugraha
Rizki Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Halo semuanya salam kenal

Penggemar Kopi di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Trending Topik Twitter sebagai Sarana Penyebaran Isu Kontroversial

4 Januari 2020   19:40 Diperbarui: 4 Januari 2020   20:42 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Twitter bekerja cepat, ringkas, dan mudah untuk menghubungkan pengguna media sosial satu dengan lain. Pengguna twitter juga beragam, mulai dari media, tokoh publik, maupun pengguna biasa.

Dengan lebih dari 300 juta pengguna terdaftar (dan terus bertambah), Twitter adalah media microblogging, lautan informasi konten untuk dibaca, disukai, dan di-tweet ulang. Media seringkali menggunakan Twitter sebagai alat untuk menemukan cerita dan sumber unik sebuah informasi, artikel, ide, maupun karya, melalui tagar yang sedang tren.

Dalam penelitian oleh Yosephina Damaris tahun 2015 berjudul Trending Topic Twitter dalam menentukan agenda pemberitaan di media konvensional (studi kasus Kompas TV) menjelaskan bahwa:

"Kompas TV memandang apa yang terjadi di Twitter sebagai sesuatu yang menarik dan penting untuk diperhatikan. Keberadaannya dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi serta media yang digunakan untuk melihat trending topic sebelum akhirnya diolah dan dijadikan isu dalam pemberitaan"

Survey yang dilakukan eMarketer, pengguna aktif sosial media twitter Indonesia tahun 2019 sebanyak 22.8 Juta pengguna. Algoritma Twitter menentukan apa yang sedang tren dengan memilih lonjakan tajam sebuah isu, daripada pertumbuhan berkelanjutan isu tertentu secara bertahap, demikian dijelaskan oleh ilmuwan data Gilad Lotan.

Trending Topik ditentukan oleh volume tweet atau tagar yang dibagikan dan waktu yang diperlukan untuk membuat volume tersebut. Tren di Twitter disesuaikan secara default berdasarkan pengguna yang diikuti dan lokasi pengguna. Pengguna twitter dapat memilih Tren berdasarkan lokasi geografis tertentu dengan memilih lokasi Tren tertentu.

Tagar atau Hashtag

Tagar(#) adalah cara Twitter untuk mengkategorikan tweet tertentu, membuatnya lebih mudah ditemukan melalui pencarian. Tagar digunakan untuk menggambarkan proposisi yang menarik, juga sikap pengguna tentang masalah yang dibahas.

Posisi yang dinyatakan dalam tweet mungkin berbeda dari yang ditunjukkan oleh tagar yang digunakan, ada yang sependapat maupun tidak sependapat. Tagar dapat mengangkat suatu isu kontroversial yang dibicarakan dalam lingkungan twitter.

Hashtag yang ditulis dengan simbol # digunakan untuk mengindeks kata kunci atau topik di Twitter. Fungsi ini dibuat di Twitter dan memungkinkan pengguna untuk mengikuti topik yang mereka minati dengan mudah. Beberapa aturan main menggunakan tagar:

  1. Gunakan tagar dengan frasa tertentu untuk menunjukkan detail spesifik terhadap sesuatu yang dibahas.
  2. Hindari penggunaan terlalu banyak tagar dalam satu tweet. Dengan hanya 280 karakter untuk di-tweet, tagar yang terlalu banyak membuat ide atau argumentasi yang anda kemukakan menghabiskan isi tweet anda. Penggunaan tagar terlalu banyak membuat tweet seperti spam.
  3. Tagar yang digunakan harusnya relevan terhadap isi twitter. Penggunaan tagar yang tidak sesuai dengan isi tweet menyebabkan pengguna lain tidak tertarik.

Isu Kontroversial pada Trending Topik Twitter

Saat mendiskusikan topik kontroversial di Twitter, pengguna harus mengungkapkan pendapat mereka atau menyajikan fakta hanya dalam 280 karakter. Dengan jumlah karakter yang terbatas, sulit untuk menjelaskan argumen seseorang.

Oleh karena itu, banyak pengguna Twitter mengakalinya dengan cara membuat suatu utasan(thread) berupa gabungan beberapa tweet, mengarahkan pengguna lain ke situs web dan blog eksternal, atau media online dan artikel ilmiah menggunakan URL yang tertanam dalam tweet.

Masalah kontroversial dalam trending topic twitter bisa berupa pertanyaan atau masalah dengan berbagai perbedaan pendapat. Masalah atau isu-isu yang mungkin memiliki dampak politik, sosial, lingkungan atau nilai-nilai dan keyakinan pribadi pengguna atau komunitas yang lebih luas secara lokal, nasional atau internasional. 

Seringkali pengguna membagikan tweet yang tidak sehat, karena mementingkan agar isu yang diangkat menjadi trending topik di twitter dengan cara spamming tagar tanpa mengajukan proposisi tertentu. Diperlukan pengetahuan pengguna twitter tentang bagaimana menanggapi isu kontroversial yang ada di trending topik twitter.

Mempelajari isu-isu kontroversial memberikan peluang besar bagi pengguna untuk berpikir mandiri dan untuk mengklarifikasi pendapat mereka sendiri tentang isu-isu politik, sosial, etika dan moral yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Apresiasi diri pengguna juga dapat meningkat, karena menjadi lebih percaya diri dalam mengekspresikan pandangan atau merumuskan suatu ide. Mengajar dan belajar tentang masalah kontroversial dalam trending topic twitter dapat mengembangkan pemikiran analitis.

Ini juga dapat mendorong pengguna untuk menjadi lebih sadar akan perdebatan terkini yang sedang terjadi di media sosial twitter, membantu menghubungkan dengan situasi dan konteks kehidupan nyata dan merumuskan berbagai pesan media yang membingungkan, menakutkan, dan beragam yang mungkin tidak temui dalam kehidupan sehari - hari.

Menanggapi Isu Kontroversial di Twitter

Saat menghadapi masalah kontroversial di twitter, pertimbangkan cara memberikan pandangan yang seimbang tentang masalah tertentu, berikan opini atau argumen yang akan memperkuat suatu posisi atau terhadap isu yang sedang dibahas. Apakah pengguna memiliki pengetahuan dan data yang tepat?

Membagikan tweet yang sehat memberikan peluang yang baik untuk berdiskusi dan berdebat. Pertimbangkan untuk menyediakan lingkungan di mana setiap orang akan merasa nyaman mengekspresikan pendapat mereka. Termasuk mendengarkan dan menghormati pandangan pengguna lain, agar tidak merasa tertekan dalam memberikan pendapat.

Sebagai warga negara demokrasi, pengguna twitter Indonesia akan sering dihadapkan dengan masalah yang menghasilkan beragam sudut pandang dan membutuhkan klarifikasi nilai, negosiasi, dan kompromi. 

Trolling

"Social media is an excellent way to engage with the world around you and a great way for brands and companies to engage with users. While it can be a very positive thing, you'll probably run into trolls on the internet. Trolls can be a bad thing or they can be a good thing! You have to know how to deal with trolls. Staying on the offense is important, along with knowing how to respond to a troll's comments and criticism" - James Hanson

Trolling adalah menciptakan perselisihan di Internet dengan memulai pertengkaran atau membuat orang kesal dengan memposting pesan-pesan atau topik yang tidak masuk akal di komunitas online.

Pada dasarnya, troll media sosial adalah seseorang yang sengaja mengatakan sesuatu yang kontroversial untuk mendapat perhatian dari pengguna lain. Pengguna media sosial aktif, tidak jarang trolling satu dengan yang lain.

Ketika memposting di media sosial, pengguna baiknya melakukan pendekatan yang mirip dengan troll. Pengguna yang ingin menyajikan informasi di media sosial yang dapat memancing opini atau ejekan, lebih baik untuk menyiapkan tanggapan sebagai antisipasi yang relevan terhadap postingan tersebut.

Semakin akurat pengguna mengantisipasi jenis tanggapan negatif yang terinspirasi dari informasi yang dibagikan, semakin efisien pengguna dapat merespon troll.

Pengguna dapat mengambil pendekatan yang sama saat berinteraksi dengan troll twitter dibagian balasan tweet yang telah dibuat. Dengan memberikan fakta-fakta yang mendukung posisi anda, termasuk data atau penelitian yang relevan, pengguna dapat mengubah komentar negatif troll twitter menjadi pengalaman belajar untuk seluruh audiens.

Setiap kali pengguna dapat mengidentifikasi dan menunjukkan informasi yang salah yang dibagikan oleh troll, pengguna telah menunjukkan keahlian dan profesionalisme dalam menangani komentar negatif. Sama seperti rebound dalam bola basket, pendekatan ini mengubah ejekan terhadap argumen Anda menjadi nilai plus bagi pembaca. 

Troll dalam twitter kemungkinan besar bukan pengikut suatu pengguna. Troll bisa saja melihat tweet anda melalui trending topik yang ada twitter atau re-tweet pengguna lain. 

Pengikut twitter mengamati perilaku orang yang diikuti di media sosial, bahkan jika mereka memilih untuk tidak terlibat dalam percakapan antara pengguna yang ingin mempertahankan posisinya dengan komentar  troll twitter.

Bagaimana seorang pengguna menanggapi troll mencerminkan banyak tentang ide, opini, atau argumen yang pengguna tersebut. Pendekatan strategis dengan sengaja  menanggapi aktivitas komentar negatif oleh para troll akan lebih efektif untuk memberikan kesan positif terhadap followers suatu pengguna.

Berurusan dengan masalah kontroversial di trending topik twitter dapat menjadi sangat emosional, terutama jika mereka melibatkan nilai-nilai, kepercayaan dan prinsip-prinsip etika.

Pengguna harus bisa menempatkan diri pada posisi setuju, melawan, atau netral dalam topik yang sedang trending di twitter. Kemudian mulai memikirkan ide,gagasan, atau argumen yang ingin sajikan. Masalah tentang politik, sosial, lingkungan atau pribadi dapat menyebabkan kontroversi di lingkungan twiter. 

Kontroversi seputar masalah ini tidak boleh dihindari; namun, para pengguna harus ingat bahwa kualitas argumen yang lebih penting daripada menentukan ranking suatu tagar yang sedang kontroversial.

Fokus pada argumen yang mengarah pada pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah, akan memberikan rasa hormat yang lebih besar untuk proses pengambilan keputusan.

Sumber:[1][2][3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun