Sancaka menoleh ke sosok yang berbicara di sampingnya. Dan saat dia melakukannya, kilatan petir juga menyambar sosok tersebut. Seorang tua dengan janggut dan rambut panjang yang tak kalah putih dengan jubahnya. Ajaib! Kilatan petir itu sedikit pun tidak melukainya. Bahkan tidak bisa menyentuhnya sama-sekali. Hanya memantul-mantul di sekitar kulitnya seperti uap panas yang terkena angin kencang.
Sancaka tentu saja ternganga dibuatnya. "Siapa...siapa anda?"
Orang tua tersenyum. Hangat dan meneduhkan. Kebijaksanaan seolah memancar deras dari raut mukanya. Sancaka segera menyadari dia berhadapan dengan seseorang yang memiliki ilmu spiritual tingkat tinggi. "Murid-muridku biasa memanggilku Ki."
Panggilan itu bisa dimengerti Sancaka. Dalam bahasa daerah setempat, ki adalah panggilan untuk sesepuh yang dihormati. Atau bahkan lebih dari sekedar dihormati. "Anda ini seorang guru?"
"Hanya jika kau menginginkannya," sahut kakek misterius itu seraya mengulurkan tangannya yang terbuka. "Aku tahu kau ingin membuat perubahan di negeri ini, Anakku. Tapi sistem di luar sana sudah bobrok. Sudah saatnya diganti. Kurasa aku bisa membantumu soal itu."
Sancaka menatapnya. Dengan kondisi batinnya di titik nadir, dikhianati sahabatnya, dia memerlukan bimbingan. Dan kakek berilmu tinggi ini, dengan aura kesucian yang nyata, tentulah orang yang tepat untuk memberikan bimbingan itu.
Sancaka pun menjabat tangan kakek itu. Jabatan tangan seorang calon murid yang siap berbakti kepada guru barunya.
..........
*Gundala adalah karakter komik karya almarhum Hasmi dan hak ciptanya dimiliki Bumi Langit.
*Ki Wilawuk adalah tokoh jahat dari masa lampau yang menjadi musuh bebuyutan Gundala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H