Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pangeran Sultan bin Salman: Mendirikan Shalat, Puasa, dan Mengaji di Antariksa

26 Februari 2021   21:36 Diperbarui: 13 Maret 2021   22:15 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka puasa di antariksa (foto Arab News)

Sementara membaca Al-Qur'an dilakukan pangeran Sultan di sela istirahatnya. Setiap astronot disediakan waktu istirahat delapan jam, termasuk tidur. Karena sang pangeran hanya butuh tidur selama 5-6 jam, dia menggunakan sisa waktunya untuk membaca Qur'an. Hal ini dia lakukan secara teratur selama lima hari.

"Saya tidak bilang bahwa saya khatam Al-Qur'an di antariksa. Tapi saya memang membacanya pelan-pelan. Karena ini sebuah kehormatan. Dan saya melakukannya untuk menghormati kedua orang tua yang mendoakan saya di bawah sana."

Kedua orang tuanya memang tidak ikut menghadiri peluncuran di Cape Kennedy. Raja Salman - yang waktu itu masih gubernur Riyadh - memilih berada dekat Ka'bah bersama istrinya, Putri Sultana Al-Sudairi. Mendoakan keselamatan putra mereka. Sang ayah ikut mendampingi pemimpin tertinggi Saudi kala itu, Raja Fahd, saat menyampaikan ucapan selamat kepadanya melalui sambungan jarak jauh.

Al-Qur'an yang dibawa Pangeran Sultan di pesawat (foto Arab News)
Al-Qur'an yang dibawa Pangeran Sultan di pesawat (foto Arab News)

Sang pangeran memuji suasana kekeluargaan yang terjalin selama mengikuti program. Komandan misi Daniel Brandenstein sampai memanggil departemen sumber daya manusia dari kantor perusahaan minyak Aramco untuk memberi pengantar tentang budaya Arab kepada anggota tim.

Selama pelatihan di Houston, Pangeran Sultan berpuasa mengikuti jadwal waktu Madinah. Meski beda agama, salah satu spesialis misi bernama John Fabian ikut menemaninya berbuka. Setelah itu, mereka selalu tukar-menukar jadwal dengan siapapun yang datang berkunjung ke kompleks antariksa tersebut.

Kebersamaan ini berlanjut di antariksa. Saat sang pangeran berbuka, anggota tim lain menemani, walau seharusnya mereka tidur. Dan pada hari keenam, untuk memulai aktivitas di pesawat, diputarkan lagu biduan Arab Muhammad Abdo yang berjudul 'Abaad Kontom Wala Garayebein' yang artinya 'Jauh Atau Dekat'.

"Pada hari pertama atau kedua memandangi bumi, kita akan saling menunjuk di mana negara kita. Pada hari ketiga atau keempat, kita menunjuk benua asal kita. Pada hari kelima, semua itu terasa tak penting lagi. Kita hanya sadar tentang keberadaan bumi yang satu tanpa batas."

"Saat melihat dari luar-angkasa, kita akan sadar dunia kita ini lebih besar dari sekedar kepentingan pribadi dan golongan. Perhatian dan kepedulian kita akan lebih universal."

Setelah mengelilingi bumi sebanyak 111 kali, setara jarak 4,5 juta kilometer selama 7 hari, satu jam, 38 menit, dan 52 detik, pesawat antariksa Discovery yang ditumpangi Pangeran Salman akhirnya mendarat dengan selamat di pangkalan udara Edward, California. Tepat pukul 6:11 am, 24 Juni 1985.

(Bahan-bahan dari Saudi Gazette, Arab News, NPR, dan Anadolu Agency)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun