Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Adegan Kekerasan

16 Februari 2021   09:57 Diperbarui: 13 Maret 2021   22:00 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budi bermuka sangar dan tubuhnya kekar.

Arman punya otot lengan yang besar-besar.

Nenek memandang mereka dengan gemetar.

Budi mulai mengayunkan pukulan.

Nenek pun merintih tertahan.

Arman juga ikut memberi jotosan.

Nenek serta-merta mengerang.

Budi melancarkan upper-cut beruntun.

Nenek jadi meraung-raung.

Arman mengirim hook kanan-kiri

Nenek pun mengaduh berkali-kali.

Arman dan Budi akhirnya memukul bertubi-tubi.

Nenek pun segera mematikan televisi.

Bersumpah tak mau menonton lagi.

Siaran pertandingan tinju antar propinsi.

.....

*16 Februari, Salam buat Pak Remy Silado*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun