Mohon tunggu...
Nugra Yuliani
Nugra Yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Saya adalah seseorang yang suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sudah Pernah Terjadi, Namun Tetap Minim Mitigasi

11 Juli 2024   09:28 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jika melihat data dari BPBD tersebut, daerah Sesar Lembang sendiri sebagian wilayahnya sudah berkembang pesat menjadi kawasan pemukiman padat, karena mengingat garis sesar berada di wilayah Bandung Raya yang sangat strategis untuk berkembang menjadi kawasan budidaya. Padatnya pemukiman dan penduduk membuat makin besarnya dampak yang akan dihasilkan apabila Sesar Lembang bergerak.

Upaya Mitigasi dan Kebijakan Pemerintah

Apabila melihat dampak gempa Kampung Muril seharusnya pemerintah sadar dan lebih serius dalam menanggapi potensi bergeraknya Sesar Lembang. Apalagi potensi kekuatan gempa diprediksi akan lebih besar dibanding tahun 2011. Gempa tersebut tidak hanya berimbas pada satu wilayah saja, tetapi hampir seluruh wilayah di Bandung Raya.

Prof. Dr. Irwan Meilano, S. T., M.Sc., sebagai Pakar Kegempaan menuturkan bahwa perlu adanya kerjasama yang serius antara pemerintah dengan masyarakat terkait upaya mitigasi bencana yang harus dilakukan. Kerjasama ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana gempa bumi akibat Sesar Lembang.

Alat pendeteksi gempa atau seismograf yang disediakan oleh BMKG tidaklah cukup untuk mengurangi dampak kebencanaan. Masyarakat harus mengetahui langkah atau hal apa yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi ancaman kegempaan. Saat ini, mitigasi bencana hanya dijadikan sebagai bahan sosialisasi, padahal seharusnya mitigasi bencana masuk dalam bahan ajar pendidikan. Mitigasi bencana seharusnya dilakukan oleh seluruh kalangan dan lapisan, baik tua, muda, miskin, dan kaya, semuanya harus mengerti akan pentingnya mitigasi kebencanaan.

Prof. Dr. Irwan Meilano, S. T., M.Sc., juga menuturkan bahwa peran pemerintah dalam membuat kebijakan terkait pembangunan di sekitar wilayah sesar perlu ditinjau ulang. Pemerintah sudah seharusnya memperketat perizinan pembangunan infrastruktur di sekitar garis sesar. Infrastruktur yang sudah terbangun pun perlu ditinjau ulang, apakah bahan dan material yang digunakan sudah sesuai standar pokok rumah tahan gempa.

Mungkin upaya relokasi sulit untuk dilakukan, akan tetapi pemerintah dapat memberikan peringatan kepada masyarakat akan pentingnya rumah tahan gempa. Selain memberikan peringatan, pemerintah dapat membuat program insentif mengenai pembangunan di wilayah Sesar Lembang. Insentif ini dapat diberikan kepada masyarakat yang sudah merenovasi bangunannya menjadi bangunan tahan gempa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun