Mohon tunggu...
Nugra Yuliani
Nugra Yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Saya adalah seseorang yang suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sudah Pernah Terjadi, Namun Tetap Minim Mitigasi

11 Juli 2024   09:28 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

13 tahun yang lalu, tepatnya pada 28 Agustus 2011, warga Kampung Muril  diguncang gempa berkekuatan 3,3 Magnitudo (3,3 M). Gempa tersebut memanglah tidak besar, namun mampu membuat 8 banguan mengalami kerusakan berat, dan 105 bangunan mengalami kerusakan ringan. Kampung Muril merupakan salah satu kampung di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Kampung ini berada tepat di atas garis Sesar Lembang segmen tengah.

Sudah 13 tahun berlalu, namun warga Kampung Muril tetap mengingat gempa Sesar Lembang yang membuat mereka terhenyak hingga lari tunggang langgang. Pada awal tahun 2021, warga Kampung Muril kembali dibuat resah dengan munculnya kabar Sesar Lembang yang kapan saja bisa melepaskan energi besar kembali, bahkan melebihi besarnya gempa di tahun 2011.

Sesar Lembang

Sesar Lembang merupakan salah satu sesar terbesar yang berada di Jawa Barat. Garis sesar tersebut membentang sepanjang 29 kilometer dari Kecamatan Padalarang di wilayah Bandung Barat hingga Kecamatan Cilengkrang di wilayah Bandung Timur. Sesar Lembang merupakan salah satu jenis sesar yang berotasi ke arah kiri. Bagian tertinggi Sesar Lembang berada di Gunung Palasari Maribaya, dengan tinggi 450 meter, dan turun ke ketinggian 40 meter di Kecamatan Cisarua.

Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sesar Lembang mencakup kawasan Batunyusun, Gunung Batu, Gunung Lembang, Cihideung, Jambudipa, dan berakhir di ujung utara Padalarang. Dengan garis sesar yang begitu panjang, terdapat lima wilayah zona merah yang terkena dampak paling buruk apabila Sesar Lembang bergerak.

Lima zona merah tersebut berhasil dipetakan berdasarkan  hasil tumpang susun atau overlay peta Peak Ground Acceleration (PGA) dengan menggunakan peta pemukiman. Lima kecamatan yang termasuk zona merah tersebut meliputi Kecamatan Lembang, Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Parongpong, dan yang terakhir adalah Kecamatan Cimahi Utara.

Prediksi Kekuatan dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Riset skenario gempa bumi atau shakemap skenario yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Kota Bandung, Sesar Lembang berpotensi menyebabkan gempa dengan kekuatan 6,8 Magnitudo (6,8 M). Berdasarkan hasil riset tersebut, potensi dampak gempa akibat Sesar Lembang dapat mencapai skala 5-8 Modifikasi Mercalli Intensity (MMI).

Satuan mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Menilik dari skala intensitas gempa bumi milik BMKG, dapat menyebabkan retakan pada dinding di bangunan-bangunan sederhana, sebagian bangunannya mungkin akan roboh, jendela kaca akan pecah, dan sebagian plester pada dinding bangunan akan terlepas. Sebagian atap akan bergeser atau mungkin juga dapat terjatuh, dan struktur bangunannya akan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Pada penelitian milik Arif Nurrohman, disebutkan bahwa para pakar sepakat bahwa Sesar Lembang terindikasi sebagai salah satu sesar yang aktif dan dapat menyebabkan gempa dengan kekuatan yang cukup signifikan. Dalam penelitian ini disebutkan bahwasannya, sebanyak 17.000 bangunan telah berdiri di atas Sesar Lembang.

Berdasarkan temuan dari Dokumen Rencana Kontinjensi Bencana Gempa Bumi Akibat Sesar Lembang milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, kondisi di sepanjang garis Sesar Lembang adalah wilayah tutupan lahan. Hasil tumpang susun atau overlay peta tutupan lahan (Data BAPPEDA 2018), dan hasil penelitian Pusat Studi Gempa (PUSGEN) menggunakan visualisasi geospasial tentang Sesar Lembang pada tahun 2017, hampir 70% area sekitar garis Sesar Lembang merupakan kawasan terbangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun