Mohon tunggu...
Nugroho Khoironi
Nugroho Khoironi Mohon Tunggu... Administrasi - Guru yang sekarang beralih profesi. Tugas barunya adalah mencatat berapa detik hidup dijalani.

Aku lupa dengan diriku sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Disana Ngeblog, Disini Ngeblog

18 September 2009   18:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak bosan-bosannya blogger mencari terobosan agar Dunia Mengakuinya! Keinginan untuk menuliskan hal-hal yang bermakna selalu saja akan muncul pada orang-orang yang tidak pernah berhenti mikir. Ada saja yang dituliskan. Ada yang yang disampaikan. Mulai dari obrolan kosong sampai onbrolan yang penuh arti. Semua ingin mencurahkan pikirannya masing-masing. Blogger tetap bloggger.

Kalau ada orang yang mau menghentikan niatan blogger untuk berjihad menegakkan kebenaran selalu akan gagal. Dorongan untuk menyuarakan kalimat Allah dengan berbagai versinya akan selalu ada. Semua orang ditarik keluar dari kepompongnya untuk Iqra dan mengetahui dunia dan seisinya yang menjadi Alqur'an dan tafsirnya. Blogger bisa menjadi penyebar kebenaran.

Tidak sedikit hambatan yang dihadapi para blogger. Medan juang para blogger memang tidak sampai bersimbah darah. Mereka memang tidak membawa roket penghancur. Tidak ada yang menggunakan pedang, keris, parang, tameng dan tombak. Tetapi saya yakin mereka semua juga memiliki niatan untuk menjadi khalifah di atas muka bumi untuk memerangi kedhaliman. Bismillah mereka berangkat menegakkan kebenaran dengan duduk di layar kaca dan jemari tangannya tidak pernah lepas dari tuts-tuts keyboard. Para blogger menggunakan akal pikiran yang waras dan gres untuk meracik postingan yang bermanfaat bagi banyak kalangan termasuk dirinya sendiri. Isnyaallah apa yang mereka sampaikan adalah kebenaran. Ada blogger yang menyuarakan protes terhadap ketidakadilan mereka yang berkuasa tetapi memiliki hati yang kurang bersih dan perlu mendapatkan siraman rohani. Resikonya sebagaian blogger terkena mortil berupa tuntutan pencemaran nama baik yang sebenarnya memang tidak baik. Mereka menjadi tawanan perang.

Ada blogger yang begitu serius untuk berjuang fisabilillah mendapatkan rejeki dengan weblog dan website untuk menjual produknya. Trafiknya tinggi, kemudian rejeki halal masuk ke kantong mereka, yang juag insaallah mereka tidak lupa membayar zakatnya. Ada pula blogger yang bersedia memberikan hiburan bagi siapa saja yang kurang terhibur. Asalkan yang tidak mengajak maksiat, mereka juga sedang memenuhi amanat Allah sebagai khalifahNya.

Dunia sudah berubah. Blogger ada di mana-mana. Pada masa kajayaan dunia informasi ini, peperangan yang paling sahih adalah pada medan IT. Siapa yang tidak berani berangkat memasuki medan perang ini harus dijaga kehormatannya. Blogger yang pejuang tidak akan menganiaya orang-orang yang lemah. Blogger masih akan memenuhi visi dan misinya sebagai penegak kebenaran di sana dan di sini.

Kesimpulannya: Disana ngeblog, di sini ngeblog.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun