Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang diambil dari kitab sutasoma terdiri dari 2 kata yaitu “panca” yang berarti lima dan juga “sila” berarti dasar. Oleh karena itu, secara umum Pancasila berarti lima dasar. Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia, ia merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain. Alasan pemilihan Pancasila sendiri sebagai ideologi negara adalah karena hanya Pancasila lah yang paling sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sebagai falsafah negara atau dasar negara Indonesia namun, sekaligus juga sebagai jati diri bangsa Indonesia (Max, 2019: 4).
Selain itu, Pancasila juga merupakan pondasi, tiang negara, pandangan hidup serta sumber yang mengatur segala tatanan hukum dan pemerintahan di Indonesia.pancasila juga merupakan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, sudah selayaknya Pancasila diketahui,dipahami serta diamalkan secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia baik dalam kehidupan di dalam keluarga, organisasi, kemasyarakatan maupun pemerintahan .
Namun, pada kenyataannya yang terjadi adalah berbanding terbalik dengan yang semestinya terjadi. Banyak generasi muda yang tidak tau arti penting dari Pancasila. Ada generasi muda yang mungkin mengetahui Pancasila namun tidak mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seolah-olah pancasila hanyalah sebuah teks dan formalitas tanpa makna.
Pemahaman, pendidikan dan pengajaran Pancasila kepada para generasi muda sebagai generasi Z berjalan cenderung kaku, bersifat hafalan, membosankan dan kurang relevan dengan realitas kehidupan baik dunia sosial-kemasyarakatan maupun lingkungan kerja. Para para siswa mendapatkan pengulangan pembelajaran Pancasila sejak di bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sehingga mengakibatkan perspektif atau pandangan mereka terhadap dasar negara ini sebagai pembelajaran yang membosankan .Bukan saja di lingkup generasi muda, dalam lingkup pemerintahan pun Pancasila mulai di lalaikan setiap asasnya. Banyak terjadi penyelewengan-penyelewengan bahkan pemberontakan-pemberontakan terhadap pancasila. Mulai dari lunturnya nilai kemanusiaan, nilai persatuan, hingga keadilan yang belum merata serta kecurangan kecurangan yang menyebabkan bangsa kita kurang makmur seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jika nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini mulai diabaikan dan dianggap remeh maka bangsa kita mungkin bisa runtuh dan bercerai berai. Ada banyak faktor yang mempengaruhi lunturnya nilai nilai dalam Pancasila satu diantaranya adalah globalisasi. Seperti yang kita ketahui, globalisasi memang banyak membawa dampak yang positif di berbagai negara karena terdapat kemajuan kemajuan dan pertukaran budaya antara satu negara dengan negara yang lain. Namun, kita tidak boleh melupakan bahwa sesuatu yang baik belum tentu selamanya akan baik. Selain berdampak positif globalisasi juga memiliki dampak yang negatif bahkan jika kita tidak mampu menyaring globalisasi maka keutuhan dan ideologi kita lah yang menjadi taruhannya.
Bukti bahwa globalisasi sedikit demi sedikit dapat menggeser nilai-nilai dalam Pancasila adalah, masyarakat kita yang dulunya menjunjung tinggi asas kebersamaan dan gotong royong sekarang cenderung menjadi individualis, apatis, dan terkesan tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
Nilai dan norma serta budaya sopan santun pun sedikit demi sedikit mulai memudar. Generasi muda yang diharapkan kelak dapat memajukan bangsa mulai terjajah mindset nya karena pengaruh globalisasi. Jika hal ini terus menerus terjadi maka bukan menjadi hal yang tidak mungkin ideologi Pancasila akan lenyap atau bahkan tergantikan oleh ideologi lain, mengingat adanya ancaman mengganti ideologi seperti komunis atau liberalis.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita sebagai warga negara yang baik untuk selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila bukan hanya untuk diketahui atau dipahami saja namun juga untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengamalan nilai pancasila ini,merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bukti cinta tanah air serta upaya dalam bela negara. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membumikan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Salah satu cara untuk menanamkan nilai Pancasila adalah dengan komunikasi yaitu, dengan memiliki sikap toleransi dalam berkomunikasi. Maksudnya bahwa Ketika kita melakukan suatu komunikasi dengan orang lain yang berbeda bahasa, suku, agama kita menerapkan rasa dan sikap toleransi. Karena dari perbedaan itulah kita dapat berpandangan bahwa Pancasila itu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga, Pancasila sebagai pemersatu dari keanekaragaman suku, budaya, Bahasa, ras, agama, dan lain sebagainya. Namun, tidak hanya itu saja kita juga harus menjaga etika dalam berkomunikasi (Suryatni, 2018). Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mensosialisasikan, memperkenalkan serta mengamalkan nilai dan asas dalam Pancasila melalui komunikasi media sosial. Lalu bagaimana sih pandangan para generasi muda mengenai Pancasila ini apakah mereka menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup mereka atau hanya sekedar ideologi yang tidak memiliki makna ? berikut hasil wawancara penulis dengan beberapa Siswa di MA Nizhamiyah Rejoagung :
Penulis:” pancasila merupakan ideologi negara , bagaimana pandanganmu mengenai hal tersebut?”
Siswa: “ Pancasila sebagai ideologi negara berarti pancasila adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, yaitu terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan, serta menjunjung tinggi nilai keadilan.”
Penulis: “Apakah pancasila sudah sesuai untuk diterapkan di indonesia?”
Siswa:” Menurut saya sudah, namun tentunya tetap harus didampingi oleh peraturan perundang undangan yang berlaku dan Pemerintahan terkait yang menjunjung tinggi asas kenegaraan dan pancasila sebagai ideologi bangsa”
Penulis:” Menurut kamu apakah pancasila sebagai ideologi sudah mampu untuk mengcover permasalahan di negara ini?”
Siswa: “Menurut saya sudah, meskipun pada pelaksanaannya ada beberapa hal yang kurang sesuai atau menyimpang, bisa dikarenakan pihak terkait yang kurang bertanggung jawab maupun kurang mengamalkan nilai nilai pancasila itu sendiri”
Penulis: “Bagaimana pendapatmu tentang penanaman pancasila apakah sudah efektif?”
Siswa:” Menurut saya sudah cukup efektif, namun meski demikian masih perlu penanaman nilai nilai pancasila lebih lanjut dan intensif serta masif terhadap generasi muda penerus bangsa yang pada kemudian hari akan menjadi tonggak bangsa Indonesia”
Penulis:” Apakah kamu sudah mengamalkan nilai² pancasila? Jika iya apa yang telah kamu amalkan?”
Siswa: “Saya sudah cukup mengamalkan nilai nilai apancasila terutama sila 1,2, dan 3. Contohnya saya mampu bersikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan beragama maupun budaya di Indonesia”
Penulis: “Bagaimana cara mu mempertahankan nilai-nilai luhur pancasila di era globalisasi dimana sedang maraknya budaya asing memengaruhi ideologi kita?”
Siswa:” Kita harus bisa memfilter budaya yang masuk dengan penanaman nilai nilai pancasila yang kuat dalam diri, tanpa pancasila maka kemajuan dan budaya yang masuk akan menjadi tidak terkendali."
Itulah hasil wawancara penulis terhadap siswa di MA NIZHAMIYAH Rejoagung-Ploso-Jombang mengenai pandangan mereka tentang dasar negara Pancasila ,dari sini dapat disimpukan bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang harus kita jadikan pedoman. Pancasila bukan hanya untuk mengatur khidupan kita namun juga harus di bumikan, disosialisasikan dan ditanamkan sejak dini kepada generasi muda agar kita dapat selalu memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari demi persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H