Mohon tunggu...
Nufirwan .
Nufirwan . Mohon Tunggu... -

Magister Management, Master NLP, Hypnotherapy, Profesional Grapholog

Selanjutnya

Tutup

Money

Syarat Bahagia

23 Oktober 2013   11:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:08 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kenapa kita tidak mensyaratkan bahagia apabila saat bangun tidur, mata kita masih terbuka, kaki & tangan masih bisa digerakkan, organ tubuh masih bekerja dengan normal, masih bisa merasakan nikmat tidur, serta persyaratan lain yang mudah instan dan memang harus kita syukuri karena tidak semua orang bisa membuka matanya saat bangun tidur, tidak semua orang bisa menggerakan kaki & tangannya saat bangun tidur, tidak semua orang bisa merasakan kenikmatan tidur yang kita rasakan serta kenikmatan lain yang seharusnya kita syukuri dan merasakan bahagia sehingga hidup ini terasa indah.

Sementara kalau kita evaluasi syarat untuk marah, sedih, BT, dan perasaan tidak nyaman lainnya sangat ringan, misalnya kalau ada seseorang yang mengatakan saya gendut, kalau ada seseorang karyawan yang dibilangin tidak nurut dan sebagainya. Hanya cukup dengan satu orang saja yang berbuat hal yang tidak menyenangkan, sudah memenuhi syarat untuk marah, sedih, BT dan lainnya, kenapa kita tidak menambah jumlah orangnya menjadi 1.000, 1.000.000 atau lebih sehingga syarat untuk perasaan tidak nyaman muncul sangat berat, misalnya menjadi “Saya akan marahh kalau ada 1.000 orang yang mengatakan saya gendut” jadi kalau 10 orang atau 100 orang belum memenuhi syarat untuk membuat saya marah, sedih & BT.

Yuk kita bikin syarat baru untuk meringankan syarat bahagia dan memperberat syarat marah, BT, sedih dan perasaan tidak nyaman lainnya.

Pilihan ditangan kita sendiri karena kitalah tuan atas diri kita, kitalah yang memilih untuk bahagia atau sebaliknya

Knowing is nothing, Take Action Miracle Happen

Nufirwan

http://klinikpikiran.com/

http://holisticbrainlanguage.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun