Mohon tunggu...
Nufirwan .
Nufirwan . Mohon Tunggu... -

Magister Management, Master NLP, Hypnotherapy, Profesional Grapholog

Selanjutnya

Tutup

Money

Syarat Bahagia

23 Oktober 2013   11:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:08 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

“Saya akan bahagia kalau sudah memiliki rumah mewah, mobil sport, deposito 5 miliar Pak”, begitulah jawaban dari salah satu peserta seminar yang saya adakan. Peserta seminar lainnya pun juga punya kategori atau persyaratan tertentu untuk menjadi bahagia, ada yang baru bahagia apabila orang tuanya bahagia atau anaknya bahagia atau orang yang dicintainya bahagia, serta persyaratan lainnya.

Setiap orang biasanya akan memiliki persyaratan untuk bahagia, termasuk Anda tentunya. Sebelum meneruskan membaca artikel ini, coba sebutkan

Saya akan bahagia, bila ………………………………………………..

Jangan baca artikel berikut kalau Anda belum menjawab pertanyaan diatas

Saya akan bahagia, bila ………………………………………………..

Pertanyaan berikutnya yang saya ajukan kepada peserta seminar adalah, apa yang membuat Anda mudah marah atau peristiwa apa yang paling cepat membuat Anda menjadi sedih, marah, BT, dan perasaan tidak enak lainnya.

Ada peserta yang menjawab, “Saya paling cepat marah dan sedih apabila ada seseorang yang bilang saya gendut”, ada lagi peserta lain yang mengatakan “Saya paling cepat marah apabila ada karyawan  yang kalau dibilangin tidak nurut”, serta masih banyak jawaban lainnya yang sangat bervariasi sesuai dengan persyaratan marah, sedih, BT, yang telah tertanam dipikiran masing-masing.

Walaupun jawaban dari kedua pertanyaan diatas bervariasi, baik pertanyaan syarat bahagia serta syarat marah, ternyata keduanya memiliki pola yang sama kalau kita jujur menganalisanya

Kebanyakan orang memberikan syarat yang sangat berat untuk menjadi bahagia, sebaliknya memberikan syarat yang ringan untuk menjadi marah, sedih, BT, dan lainnya seingga wajarlah kalau lebih mudah marah, BT, sedih dibandingkan bahagia.

Mari kita analisa bersama

Untuk menjadi bahagia, kita memberikan syarat yang berat, yaitu harus punya rumah mewah, mobil sport, tabungan deposito dan lainnya dimana untuk mewujudkan itu semua butuh waktu, tenaga, pikiran dan lainnya, artinya tidak instan untuk diwujudkan. Ada juga syarat bahagia apabila melihat orang yang kita cintai bahagia, artinya kebahagiaan kita digantungkan kepada pihak ketiga seperti Anak, pasangan, orang tua dan lainnya. Persyaratan tersebut tidak ada yang salah, tetapi masalahnya kita tidak bisa mengontrol kebahagiaan pihak ketiga walaupun beliau anak kita, orang tua kita, atau pasangan kita sekalipun karena kita bukanlah tuan atas diri mereka tetapi kita adalah tuan atas diri kita sendiri sehingga lebih mudah mengontrol perasaan bahagia diri sendiri dibandingkan mengontrol perasaan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun