9. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang melihat pentingnya pendidikan untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, baik bagi laki-laki maupun perempuan, dalam konteks perjuangan melawan penjajah.
Ia mendidik generasi penerusnya dengan semangat juang, nilai-nilai moral, dan kepemimpinan yang kuat, menginspirasi banyak pejuang perempuan lainnya.
Salah satu bukunya, Pejuang Tangguh dari Jawa -- Buku ini membahas kehidupan Nyi Ageng Serang serta pengaruhnya dalam mendidik generasi muda di masa perang melawan kolonialisme.
10. Hasri Ainun Besari
Sebagai seorang dokter di era kepemimpinan suaminya; B.J Habibie. Baginya Pendidikan bukan hanya sekadar pencapaian akademis, tetapi juga sarana untuk membentuk karakter yang tangguh, bermoral, dan berempati, yang semuanya esensial untuk kemajuan individu dan bangsa.
Ia menekankan bahwa pendidikan adalah fondasi penting untuk pengembangan diri dan pembentukan keluarga serta bangsa yang kuat. Ainun meyakini bahwa pendidikan mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang, membantu mereka berperan aktif di masyarakat, serta memberi kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
Dalam bukunya yang berjudul Ainun Habibie: Kenangan Tak Terlupakan (ditulis oleh B.J. Habibie setelah kepergian Ainun), kita bisa melihat bagaimana Ainun tidak hanya memprioritaskan pendidikan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mendukung pendidikan anak-anaknya dan masyarakat sekitar. Buku ini menyoroti dedikasinya dalam kehidupan pribadi dan sosial, serta bagaimana nilai-nilai pendidikan yang ditanamkannya berpengaruh besar pada keluarganya dan bangsa Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H