Sebagai pejuang muda dari Maluku, Martha Christina Tiahahu tidak memiliki banyak akses ke pendidikan formal, namun ia memahami pentingnya pendidikan dalam arti luas, termasuk pendidikan mental dan fisik. Ia menunjukkan bahwa keberanian dan pengetahuan tentang kondisi sosial-politik sangat penting dalam perjuangan.
Meskipun tidak terlalu aktif dalam pendidikan formal, semangatnya menginspirasi banyak perempuan muda untuk lebih sadar akan pentingnya pengetahuan dan keterampilan dalam memperjuangkan kebebasan dan keadilan.
Salah satu bukunya, Pahlawan Muda dari Maluku -- Buku ini mengisahkan perjuangan Martha dalam perang melawan kolonialisme serta nilai-nilai pendidikan yang ia wariskan kepada generasi berikutnya.
7. Fatmawati
Sebagai istri dari Presiden Soekarno, Fatmawati memahami pentingnya pendidikan bagi perempuan untuk membangun bangsa yang merdeka. Ia mendukung upaya-upaya pendidikan bagi perempuan dalam lingkup yang lebih luas.
Fatmawati menjadi simbol pendidikan perempuan yang berperan besar dalam pembangunan negara, baik sebagai ibu rumah tangga maupun tokoh masyarakat.
Salah satu bukunya, Catatan Kecil Bersama Bung Karno -- Buku ini mengisahkan peran Fatmawati dalam pendidikan dan pergerakan kemerdekaan Indonesia, serta bagaimana ia mendukung pendidikan bagi perempuan.
8. S.K. Trimurti
S.K. Trimurti percaya bahwa pendidikan adalah fondasi penting dalam membangun kesadaran nasional dan kesetaraan gender. Sebagai jurnalis dan aktivis, ia memperjuangkan pendidikan yang merata bagi semua.
Sebagai Menteri Perburuhan pertama Indonesia, ia aktif mendukung pendidikan perempuan di sektor publik dan memperjuangkan hak-hak pekerja.
Salah satu bukunya, Pendidik dan Pejuang Emansipasi -- Buku ini mengulas peran S.K. Trimurti sebagai seorang jurnalis, aktivis, dan pejuang pendidikan bagi perempuan Indonesia