Mohon tunggu...
Nufi Asii Fairuziyyah
Nufi Asii Fairuziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Tiada lagi duniawi selain dunia sastra || https://fayruzeenufi.blogspot.com/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Psikologis Ibu Kartini Pada Surat-suratnya di Buku Duisternis Tot Licht

20 Agustus 2024   17:31 Diperbarui: 21 Agustus 2024   10:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis ini merupakan bentuk konflik internal yang mencerminkan pertanyaan eksistensial: "Siapakah saya dalam dunia yang membatasi saya karena jenis kelamin saya?"

Dalam surat-suratnya, Kartini sering kali mengungkapkan keinginannya untuk menyeimbangkan antara hormat kepada tradisi dan hasrat untuk kebebasan pribadi. 

Secara psikologis, ini menunjukkan tekanan besar untuk membentuk identitas yang otentik di tengah masyarakat yang mengatur ketat peran gender dan kewajiban sosial.

2. Perjuangan Melawan Penindasan Internal

Dari sudut pandang psikologis, Kartini berjuang melawan apa yang bisa disebut sebagai internalized oppression atau penindasan yang sudah diinternalisasi. 

Perempuan dalam masyarakat tradisional Jawa sering kali dididik untuk menerima peran mereka sebagai subordinat laki-laki, dan Kartini sendiri, dalam beberapa titik, merasakan bahwa dirinya dibatasi oleh harapan-harapan budaya tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai memberontak secara mental dan emosional terhadap penindasan ini. 

Ini adalah proses psikologis di mana Kartini mencoba mendekonstruksi nilai-nilai patriarkal yang telah lama ia anut dan berusaha menggantinya dengan pemahaman baru yang lebih egaliter. 

Perlawanan batin ini dapat dilihat sebagai upaya untuk merebut kembali kendali atas kehidupan dan masa depannya.

3. Perkembangan Kesadaran Diri (Self-Awareness)

Seiring dengan perjalanan psikologisnya, Kartini menunjukkan perkembangan self-awareness atau kesadaran diri yang mendalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun