Dan alhasil mereka yang datang tidak akan untuk tidak mengenalku.
"Lihatlah Alea, kamu kenapa sudah mendadak pakai rok SD nak?" Kalimat itu sangat sering aku dengar dengan disusuli tawa renyahnya. Dan kala yang aku ingat malam itu adalah bapak-bapak berpawakan besar dengan berbagai rantai perak menghiasi anggota-anggota tubuhnya. Kemudian aku sadar. Owalah. Teman-teman sekolahku menyebutnya "Raja Palak".
Dan sesuai yang aku lihat. Otakku berbicara sendiri "Kenapa orang-orang gangster yang mampir kesini selalu mendadak jadi hello kitty?"
"ehehe" Hanya itu responku. Menatap dalam lawan bicaraku dan myungging senyum tanggung sebagai tanda bahwa "Cukup. Aku saja tidak pernah mengenalmu bapak"
Ah sudahlah, mungkin saja kakek sudah mengenalkanku dengannya semenjak aku bayi.
Pertemuanku sebagai gadis cilik kakek kala itu dan teman-teman tongkrongannya selalu saja begitu alurnya.
Tapi tidak lagi untuk sekarang.
Alea, gadis bungsu para gangsternya kakek tahu-tahu sudah 18 tahun.
Dan untuk mencapai 18 tahun bukanlah suatu proses yang semudah dan secepat mengedipkan mata.
-Bersambung..........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H