Dengan adanya studi islam, kita akan menjerumus pada bagaimana bunyi ilmu kalam, bagaimana suatu madzhab berbicara dan bagaimana cara-cara mereka berfenomena.
Walau motivasi dari beberapa muslim lebih memilih menjadi minoritas karena menunjukan kecintaannya terhadap ilmuwan islam terdahulu akan kajian tasawuf, hermeneutika,filsafat, hingga politik. Mereka tetap mengutamakan keilmuan praktik dari menyeimbangkan multikultural terhadap pendidikan dan pemikiran agama, metodologi klasik dan metodologi modern.
Sehingga tak masalah jadi seorang muslim minoritas, asal islam terus menjadi metodologi utama dalam setiap studimu. Karena Apa yang luput dari analogi semacam ini adalah kenyataan bahwa manusia dan perilakunya secara keseluruhan tidaklah tunduk pada aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang sama yang dapat dipergunakan untuk menafsirkan fenomena alam.
Perbedaan antara fenomena alam dan fenomena kemanusiaan adalah bahwa manusia mengandung komponen-komponen lain serta mengikuti sistem dan pola eksistensi yang berbeda secara keseluruhan. Dengan kata lain, bila materi seperti metal, kayu, dan komponen-komponen alam lainnya dapat diukur secara fisik, hanya sebagian saja dari manusia yang dapat diukur secara empirik. Masih ada bagian-bagian lain dari manusia dan alam ini yang melampaui sains dan di sini bukan hanya jiwa dan sentimen manusia, bahkan juga pola-pola perilaku yang dipandang sebagai kebudayaan, agama, dan tradisi individual.