Mohon tunggu...
Nufi Asii Fairuziyyah
Nufi Asii Fairuziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Tiada lagi duniawi selain dunia sastra || https://fayruzeenufi.blogspot.com/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbudakan Adab sebab Biadab terhadap Peradaban

25 September 2021   11:38 Diperbarui: 4 November 2022   12:33 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyaknya pergaulan bebas di Indonesia disebabkan oleh kerusakan tragis pola didik pada usia remaja terutama di zaman sekarang ini.

Zaman yang dimana orang-orang lalai akan ilmu agama.. Lalai akan kemaslahatan etika beradab. Mereka yang biadab justru bangga dengan peradaban mewah ini.

Menjadikan kasus-kasus yang ada seolah bagai angin lalu, menganggap hal yang lumrah bagi pembaca media-media Indonesia.

Padahal jika ditilik oleh agama islam. Agama yang menjunjung tinggi oleh peradaban para nabi, para khalifah. Yang dimana peradaban tersebut membawa keilmuan dan akhlak yang luar biasa. Tapi dengan mudahnya, kita sebagai umat muslim tetap membiarkan mereka melalaikan suatu keagungan ilmu.

"Barang siapa dikehendaki Allah dengan kebaikan dunia dan akherat maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama". (HR Bukhari)

Sudah jelas bukan? Bahwa ilmu disini bukan hanya ilmu UUD 45 ataupun pancasila yang sulit diterapkan oleh orang-orang biadab, namun  ilmu agamalah yang justru lebih mereka lalaikan.

Ilmu agama yang dimana orang-orang harus dulu mencari dan melacak luas sumbernya

Lalu bagaimana kita akan mencari ilmu tersebut jika pekerjaan atau kemaslahatan duniawi terlanjur lebih prioritas dikerjakan?

Lalu kemudian saya balas bertanya, lalu apa yang bisa kalian amalkan dengan sibuk melakukan pekerjaan namun tidak punya ilmu? Bagaimana?

Kalian tidak sempat mencari ilmu, namun mengejar kesuksesan? Mengejar kekayaan.

Lalu apa yang bisa kalian dapatkan tanpa keberkahan jika ilmu saja tidak kau kejar, jika tirakat saja tidak kamu kunyah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun