Mohon tunggu...
Nudiya AmburicaAininabilah
Nudiya AmburicaAininabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai aku nudiya mahasiswa vokasi dari Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Buyer Persona, Strategi Efektif Buat Bisnis Makin Sukses

24 Januari 2023   12:00 Diperbarui: 25 Januari 2023   11:28 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Perkembangan dunia bisnis yang semakin maju membuat persaingan bisnis semakin ketat. Para pebisnis tentunya harus bisa bertahan untuk memenangkan pasar.

Agar bisa mencapai hal tersebut, aktivitas marketing saja tidak cukup. Para pebisnis juga perlu mengenal target pelanggan secara spesifik dan detail dengan membuat buyer persona.

Apa itu buyer persona? Dan seberapa penting buyer persona digunakan untuk strategi bisnis saat ini?

Nah, buat Anda yang penasaran tentang buyer persona, artikel ini akan memberikan penjelasan secara rinci mulai dari pengertian, manfaat, dan cara membuat buyer persona.

Apa itu Buyer Persona?

Buyer Persona merupakan representasi dari target pelanggan sesuai dengan karakter ideal pelanggan sebuah bisnis yang didasari oleh data dan hasil riset yang mendalam.

Buyer persona dibuat dalam bentuk profil dari pelanggan dengan berisikan berbagai informasi yang membuat mereka seolah – olah nyata.

Berikut ini merupakan beberapa informasi yang diperlukan dalam pembuatan buyer persona :

  • Data Pribadi

Informasi yang diperlukan dalam data pribadi ini mencakup nama, jenis kelamin, umur, jenjang pendidikan, pekerjaan, penghasilan yang diperoleh, status, umur anak (jika ada).

  • Tingkah Laku

Dalam membuat buyer persona, Anda perlu menggambarkan tingkah laku dari pelanggan Anda seperti hobi, hal yang disukai, makanan dan minuman favorit, akun media sosial yang digunakan, dan forum atau komunitas online yang diikuti.

  • Kebiasaan Berbelanja

Selain data pribadi dan tingkah laku dari pelanggan, kebiasaan berbelanja dari pelanggan juga dibutuhkan dalam membuat buyer persona.

Hal ini mencakup kebiasaan komunikasi pelanggan (telepon, email, atau secara langsung), cara pelanggan mengetahui sebuah produk (iklan, saran orang lain, atau internet), tingkah laku pelanggan saat membeli produk online, dan sistem belanja yang digunakan pelanggan (offline atau online).

Beberapa informasi yang telah disebutkan diatas merupakan sebagian besar data yang diperlukan untuk membuat buyer persona. Anda juga bisa melakukan interview dengan beberapa calon target pelanggan untuk mendapat informasi yang lebih lengkap dan spesifik.

Mengapa Buyer Persona Penting? Dan Apa Manfaatnya?

Buyer persona sangat bermanfaat bagi sebuah bisnis. Dengan buyer persona, Anda dapat memahami secara mendalam persona pelanggan Anda dan menentukan target pasar yang lebih jelas.

Berikut ini manfaat dari buyer persona bagi bisnis :

  • Memberikan kemudahan dalam proses mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, sehingga Anda dapat menyesuaikan produk atau layanan yang tepat untuk ditawarkan.
  • Dapat memahami perilaku dari para pelanggan saat mengambil keputusan yang mana dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan marketing plan yang lebih baik.
  • Memiliki peluang untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan baru yang lebih unggul
  • Dapat menentukan strategi pemasaran yang lebih tepat agar dapat mendatangkan pelanggan baru
  • Membuat upaya pemasaran yang telah dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.

Cara Membuat Buyer Persona

Nah, akhirnya Anda sampai pada pembahasan yang paling ditunggu, yaitu cara membuat buyer persona. Yuk simak penjelasannya berikut ini!

1. Lakukan Riset Calon Pelanggan

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan riset untuk mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya tentang calon pelanggan Anda. Cari tahu mulai dari umur, tempat tinggal, minat dan aktivitas yang disukai, penghasilan, perilaku ketika berbelanja, dan cara mengambil keputusan.

Agar mudah mendapatkan informasi calon pelanggan Anda, Anda bisa memanfaatkan marketing tools seperti Google Analytics.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan tools social media analytics lainnya.

Namun, apabila Anda belum memiliki basis calon pelanggan, Anda bisa melakukan riset melalui target market dari kompetitor Anda.

2. Kenali Pain Point Pelanggan

Di tahapan ini, kenali masalah (pain point) dari pelanggan Anda dengan mencoba menjawab pertanyaan seperti dibawah ini:

  • Apa masalah yang ingin dipecahkan oleh calon pelanggan Anda?
  • Hambatan seperti apa yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan mereka?

Agar bisa menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut, Anda bisa memantau secara langsung melalui tools seperti Google Analytics, Platform media sosial, dan tools social media analytics lainnya.

3. Identifikasi Goals

Goals dari masing – masing pelanggan mungkin saja tidak selalu bersifat profesional, atau bisa dikatakan dapat bersifat pribadi dan tidak berkaitan dengan model bisnis kamu. Namun, hal ini tetap memiliki peran penting untuk bisa melakukan strategi pendekatan yang lebih baik saat menjalankan aktivitas marketing.

4. Pahami Bagaimana Bisnis Anda dapat Membantu Mereka

Dengan adanya buyer persona, Anda bisa memanfaatkannya sebagai bahan dasar untuk riset produk guna mengembangkan produk atau layanan dari bisnis Anda yang tentunya harus menjadi solusi dan memenuhi goals dari pelanggan.

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu buyer persona. Setelah membaca artikel ini, apakah Anda sudah siap membuat buyer persona untuk bisnis Anda?

Oh ya, buat Anda yang ingin meningkatkan visibility brand Anda, konsultasi sekarang dan kunjungi casa kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun