Beberapa informasi yang telah disebutkan diatas merupakan sebagian besar data yang diperlukan untuk membuat buyer persona. Anda juga bisa melakukan interview dengan beberapa calon target pelanggan untuk mendapat informasi yang lebih lengkap dan spesifik.
Mengapa Buyer Persona Penting? Dan Apa Manfaatnya?
Buyer persona sangat bermanfaat bagi sebuah bisnis. Dengan buyer persona, Anda dapat memahami secara mendalam persona pelanggan Anda dan menentukan target pasar yang lebih jelas.
Berikut ini manfaat dari buyer persona bagi bisnis :
- Memberikan kemudahan dalam proses mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, sehingga Anda dapat menyesuaikan produk atau layanan yang tepat untuk ditawarkan.
- Dapat memahami perilaku dari para pelanggan saat mengambil keputusan yang mana dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan marketing plan yang lebih baik.
- Memiliki peluang untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan baru yang lebih unggul
- Dapat menentukan strategi pemasaran yang lebih tepat agar dapat mendatangkan pelanggan baru
- Membuat upaya pemasaran yang telah dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.
Cara Membuat Buyer Persona
Nah, akhirnya Anda sampai pada pembahasan yang paling ditunggu, yaitu cara membuat buyer persona. Yuk simak penjelasannya berikut ini!
1. Lakukan Riset Calon Pelanggan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan riset untuk mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya tentang calon pelanggan Anda. Cari tahu mulai dari umur, tempat tinggal, minat dan aktivitas yang disukai, penghasilan, perilaku ketika berbelanja, dan cara mengambil keputusan.
Agar mudah mendapatkan informasi calon pelanggan Anda, Anda bisa memanfaatkan marketing tools seperti Google Analytics.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan tools social media analytics lainnya.
Namun, apabila Anda belum memiliki basis calon pelanggan, Anda bisa melakukan riset melalui target market dari kompetitor Anda.
2. Kenali Pain Point Pelanggan
Di tahapan ini, kenali masalah (pain point) dari pelanggan Anda dengan mencoba menjawab pertanyaan seperti dibawah ini:
- Apa masalah yang ingin dipecahkan oleh calon pelanggan Anda?
- Hambatan seperti apa yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan mereka?
Agar bisa menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut, Anda bisa memantau secara langsung melalui tools seperti Google Analytics, Platform media sosial, dan tools social media analytics lainnya.
3. Identifikasi Goals
Goals dari masing – masing pelanggan mungkin saja tidak selalu bersifat profesional, atau bisa dikatakan dapat bersifat pribadi dan tidak berkaitan dengan model bisnis kamu. Namun, hal ini tetap memiliki peran penting untuk bisa melakukan strategi pendekatan yang lebih baik saat menjalankan aktivitas marketing.