HUJAN :
Jalan Raya Banjir, Macet, Rusak.
SOLUSI:
Perbaikan Jalan Raya, ditambal sana-sini, nanti belum seminggu dihujani lagi, rusak lagi, tambal lagi, lumayan habiskan anggaran belanja. Dipikir mungkin pernah, tapi tak niat sediakan jalan lain bertransportasi. Dan betapa pemborosan baik anggaran maupun sumber daya alam pada pembangunan jalan raya terjadi di negeri ini setiap tahun. Pembangunan yang tidak sustainable. Dan kebijakan yang juga tidak sustainable, jadi biar ga hujan langit harus dibumbui garem 20 milyar, biar begitu tetap hujan dan banjir kok. Mungkin perlu planet bumi ini dicelup di air garam atau ditaburi garam, biar ga ujan dimana-mana. Mungkin..
Lahan Pertanian Kebanjiran, terjadi kelangkaan beras, gagal panen, petani rugi.
SOLUSI:
Kepentingan negara bukan untuk melindungi petani, tapi bagaimana menyediakan beras, solusinya jadi ya IMPOR saja lebih mudah, padahal bangsa ini punya tanah subur, luas, tak seperti jepang, sayang tak dimaksimalkan karena otak dari pemerintah republik ini memang minimalis type 36.
MACET
Kendaraan semakin banyak, pengguna jalan raya tentu bukan penyebab terjadinya kemacetan ini atau kalau memang jadi sebab ya bukan satu-satunya penyebab. Â Kalau saja disediakan moda transportasi lain, sarana dan prasarananya, mungkin saja warga Jakarta bisa memilih menggunakan angkutan air di Ibu Kota kalau saja pemerintah menyediakan jalannya (sungainya).
SOLUSINYA:
Dijual mobil-mobil murah, berbahan bakar sangat irit, DP 0-10% Cicilan ringan, Kredit motor bahkan cuma modal 500 ribu. Konsumsi bahan bakar sangat tinggi, negara boros bahan bakar, setiap diri di negeri ini diajak oleh pemerintah untuk melakukan pemborosan energi dengan pemerintah terus tidak mengendalikan peredaran dan penjualan kendaraan bermotor, juga absennya pemerintah untuk menyiapkan moda transportasi lain yang massal, lebih efisien, tidak banyak mengeluarkan biaya perawatan seperti pemeliharaan jalan raya yang setiap tahun perlu diperbaiki dengan anggaran yang tidak sedikit. Kereta api Jarak Pendek dan Menerus adalah cocok digunakan di tempat dengan penduduk padat dan dinamis seperti Jawa.