Dear Kong Ragile bin Agil Al Batiti.
Kong, sudah dua Kali aku Lihat engkong nulis tentang kompasianer dengan raihan pembaca terbanyak. boleh sedikit aku menyanggah ya kong. aku ambil 2 point penting dari artikel engkong.
Pertama, yang engkong tulis benar, bahwa Asaro lahagu meraih pembaca terbanyak. dengan rate rata-rata per artikel mendapat 12.455.(blogspot.) mengalahkan padhe kartono.
Kedua, benar juga bahwa peraih pembaca terbanyak belum tentu menandakan artikel tersebut bagus.( tentu karena selera admin berbeda dengan selera kita,) dalam satu artikel dirimu, aku Melihat engkong menulis, ' admin harus bisa menempatkan artikel yang wah atau mengundang perhatian, untuk bisa menyenangkan client Ikan, ( setuju, karena dengan itu traffic jadi padat.)
sanggahan aku gini kong.
Pertama, artikel Asaro lahagu lebih banyak mendapat pembelaan dari Admin. pembelaan tersebut berupa di jadikanya artikel tersebut ' pilihan,Trend Google, juga headline, mengenai di jadikanya 'pilihan, belum menjadi jaminan artikel tersebut mendapat pembaca yang cukup, sudah banyak contoh sebuah artikel 'pilihan yang minim pembaca, dan kelelep. ( pasti engkong lebih mengetahui.) untuk itulah di tambah dengan menempatkan di trend Google. ( trend Google adalah penempatan artikel yang di operasikan 100% oleh admin, ) tolong jangan ada kompasianer yang menyangkal.saya mungkin bodoh di bidang IT, namun saya berani untuk bertempur secara Sehat dengan TIM IT admin. ingat, tantangan ini sudah sejak lama saya persembahkan, tepatnya sejak saya baru bergabung di K. karena tiadanya keadilan untuk kompasianer lawas lainya. ( colek Mbak Mike dan mas Herry FK ..) mungkin artikel asaro lahagu baik di mata admin.
lalu aku ingin sekali Kali melihat kompasianer S Aji, Ariyani Na, dan lainya di beri lapak dalam trend Google, karena kompasianer ini tidak mendapat keadilan sudah lama, atau semisal kompasianer Herry FK juga boleh.lanjut ya kong, setelah terlabeli ' pilihan dan headline juga belum menjamin mendapatkan pembaca yang signifikan,saya beri contoh artikel dari Faisal Basri, engkong Lihat nasib artikelnya yang tidak menjadi pilihan ataupun headline, setelah menjadi headline pun raihan pembacanya biasa-biasa saja,( tetap di bawah 1.500 view./ rata-rata,blogspot.)
untuk Ninoy saya Setuju, karena akurasi analisanya dekat, namun ada kompasianer yang masih tergolong baru yang jelas terlihat di beri tempat oleh admin,( pilihan, headline, trend google.) padahal analisa politiknya banyak sekali meleset,ngawur jauh ke awang awang. sering sekali edit judul, hapus, publish, edit lagi publish lagi, bolak balik seperti kereta api. tapi admin suka, mau bilang apa kita.? kenapa sih fiksi tidak di tempatkan pada Kolom trend Google,? kenapa sih, humor tidak di tempatkan di trend Google.?
Lalu kedua, seperti yang pernah saya katakan kepada kompasianer, berbaik baiklah terhadap admin. Karena admin mempunyai armada share yang luas,( tetep gagal.) engkong benar, bukan suatu jaminan artikel dengan pembaca terbanyak itu bagus, inilah yang aku sebut sebagai ' tidak adil. apakah apabila kompasianer berjiwa idealis dan menjunjung tinggi kebenaran dalam artikel harus berbaik baik terhadap admin juga.? sudah berapa banyak sih kompasianer yang berusaha baik terhadap admin namun tetap tidak mendapat tempat yang baik.? ( engkong pasti tahu.) aku setuju sekali kong dengan point dua, simplenya adalah, pembaca terbanyak adalah kompasianer yang di sediakan tempat khusus oleh admin.bukan karena mutu artikel,contohnya seperti saya tulis di point kedua. pertanyaanku adalah, kenapa fiksi tidak di coba untuk di tempatkan pada kolom trend Google.? Kenapa juga humor tidak di coba,?
Ketiga, maaf untuk kompasianer lainya, Lihat artikel Herry FK dan Gatot Swandito, belum lagi kompasianer Om Rudy, mereka di hitung secara apapun unggul, apabila menggunakan parameter ' tanpa pembelaan dari admin. tidak semua yang di beri label pilihan hingga menempati trend Google itu baik, engkong pasti sudah lihat. ada artikel yang layak dan ada artikel yang tidak layak, tentu parameter ini yang mengerti hanya admin. dan sepenuhnya hak admin, namun sangat di mungkinkan ada oknum bagian dari admin yang sedikit bermain-main dalam hal ini. ( kecurigaan saya pribadi,)
sebuah contoh, terlepas padhe kartono itu Gayus atau bukan,( kita kesampingkan ini dulu.) artikel padhe kartono ada beberapa yang memang fenomenal, namun ada juga yang tidak layak. yang layak tentu kita mengapresiasi, dan yang tidak layak kita melewatkan. namun apabila analisa politik yang cenderung ngawur selalu mendapat pembelaan, ini namanya apa kong.? Keterpihakan admin atau selera admin.? atau suka suka admin, sedangkan di satu sisi banyak sekali dari kompasianer lama ataupun baru yang analisanya sangat baik. tepat dan akurat.
lanjut ya kong, contoh lagi, aku mendapati kompasianer baru yang artikelnya Menurutku sangat aktual, analisanya juga tepat. aku tidak menyebut nama ya kong, tapi yang pasti aku memberikan apresiasi dan selalu berusaha hadir pada lapaknya. karena memang menurutku artikelnya selalu berimbang dan baik. ( menurutku.) karena artikelnya sedikit copy/referen dan lebih banyak analisa, dan tentu analisa tersebut seperti aku sebut di atas, yaitu akurat. lalu kompasianer lawas juga ada banyak yang aktual selain Ninoy, ( seperti Reza, Mike, Gatot Swandito, dan lainya, ) di sinilah Tim analisa / redaksi harus bisa memilah kong. ini menyangkut image K kedepan, sesuatu yang penting di pikirkan. apabila ninoy tepat di jadikan trade mark, lalu bagaimana untuk yang masih termasuk kompasianer baru,? yang edit publish, edit publish. aku pikir masih harus mengasah analisa lagi.
Kita semua tentu ingin kompasiana terlihat netral dalam mengangkat isu untuk di berikan sebagai umpan kepada para penulisnya, dalam arti secara proporsional menempatkan artikel-artikel tersebut,( walaupun tidak akan bisa proporsional.) di sini nampaknya pepih nugraha harus memberikan ilmunya kepada redaktur kompasiana, karena implikasinya jangka panjang, sedikit mengingatkan, kompasiana bukan blog ece-ece lho kong. di karenakan kompasiana bukanlah blog ece-ece, maka pepih nugraha harus ikut memberikan analisa untuk anak buahnya.
lalu, ini bonus kong, untuk hack meng hack, itu tidak ada di kompasiana, ( saya Nudia Mikhayla memastikan ini.) yang bisa menghack itu cuma ada 3 orang,
Pertama, TIM admin Kompasiana,( jelas ya,!! )
Kedua, yang punya akun atau kompasianer sendiri, ( jelas juga ya kong.)
Ketiga, yang punya akun nyuruh orang yang sudah di beri tahu passwordnya.
jadi semisal akunku ' Nudia Mikhayla, ada yang meng'hack, ya jawabnya kalau bukan admin ( TIM IT.) berarti aku sendiri, atau aku menyuruh cintawp, tentu setelah cintawp aku beri tahu passwordnya. Pertanyaan terakhir kong, si cintanya kemana ya.? hak hak hak.
Salam Damai.!!!!
Edisi belain kompasianer.
Catatan : mohon Maaf yang sudah saya sebut namanya dalam tulisan ini, karena tidak lain hanya untuk penambahan wawasan penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H