"Pak Saelan kalo rumah makannya  buka pasti selalu ramai pembelinya dari luar daerah, kebanyakan yang parkir didepan rumah maksn plat luar. Mungkin orang luar kota pada suka makanan kampung, makanya saking banyaknya permintaan ayam kampung sampai ayam kampung saya suka diminta buat dijual ke Pak Saelan" Ujar Mbah Warsi, tetangga Pak Saelan.
Kesederhanaan Rumah Makan Pak Saelan, yang hanya buka satu hari dalam seminggu, justru menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Pengunjung yang datang tidak hanya untuk menikmati makanan yang lezat, tetapi juga untuk merasakan atmosfer tradisional yang berbeda dari kebanyakan tempat makan pada umumnya.
Dengan menjaga konsistensi dan komitmen untuk selalu menyajikan hidangan dengan cita rasa yang otentik, Rumah Makan Pak Saelan terus menarik hati pengunjung dan menjadi salah satu destinasi kuliner yang sangat dinantikan di Gunungkidul. Sebuah contoh sempurna bagaimana tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai yang telah ada sejak lama. Untuk itu kulineran di rumah makan Pak Saelan ini patut dicoba saat datang ke Gunungkidul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H