Mohon tunggu...
nuansa persada
nuansa persada Mohon Tunggu... Jurnalis - citizen journalism

Ini adalah blog Nuansa Persada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Nusantara, Momentum Perkuat Identitas Indonesia sebagai Negara Maritim

13 Desember 2024   18:19 Diperbarui: 13 Desember 2024   18:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang (13/12) -- Hari Nusantara yang diperingati setiap 13 Desember menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali potensi maritim Indonesia sebagai penggerak ekonomi nasional. Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyono, menegaskan bahwa Hari Nusantara merupakan tonggak sejarah yang meneguhkan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat.

"Hari Nusantara sejak 13 Desember 1957 menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia untuk mengklaim wilayahnya sebagai satu kesatuan antara daratan dan lautan. Sebelumnya, pada masa kolonial dan awal kemerdekaan, wilayah kita terpecah-pecah oleh laut dan selat, sehingga kapal-kapal asing bebas masuk ke perairan Indonesia," kata Singgih pada Rabu (11/12).

Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro ini menjelaskan bahwa melalui Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957, Indonesia menyatakan kepada dunia bahwa wilayahnya merupakan kesatuan wilayah kepulauan. Deklarasi ini juga mempertegas identitas Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki kedaulatan atas daratan dan lautan.

Peran LDII dalam Penguatan Nasionalisme Maritim

Menurut Singgih, Hari Nusantara menjadi pengingat pentingnya kesadaran nasional tentang kedaulatan maritim. LDII, lanjutnya, turut berkontribusi mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu kemaritiman melalui pendidikan, dakwah, dan penyuluhan kebangsaan.

"LDII berperan penting dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat melalui berbagai kegiatan pendidikan, baik formal maupun nonformal di pesantren dan majelis taklim. Ini menjadi wadah strategis untuk menyampaikan pentingnya menjaga kedaulatan maritim," ujar Ketua DPW LDII Jawa Tengah ini.

Singgih menambahkan, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi besar dari sisi geografis dan sumber daya alam. Untuk itu, pembangunan nasional ke depan harus berbasis pada potensi maritim. "Jika pembangunan didasarkan pada jati diri dan potensi ini, Indonesia bisa berkembang secara optimal sebagai bangsa maritim," tegasnya.

Pendidikan Sebagai Kunci

Singgih juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap isu-isu kemaritiman. Melalui pendidikan, generasi muda dapat lebih peduli terhadap upaya menjaga keutuhan Nusantara.

"Semangat menjaga keutuhan Nusantara dapat disampaikan melalui pendidikan formal dan nonformal, termasuk melalui pengajian di pondok pesantren dan majelis taklim," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun