Mohon tunggu...
Membaca Menulis
Membaca Menulis Mohon Tunggu... lainnya -

MEMBACA DAN MENULIS UNTUK HARI ESOK YANG LEBIH BAIK. Mengembangkan literasi dan proses kreatif menulis.(Nuansa Cendekia Bandung)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terapi Hati Model Sufi

4 November 2010   05:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terapi Hati model Sufi/ David Heinemann, D.Psy.,M.Phil. Rp 67.000. Terbit Agustus 2010. David Heinemann, telah mendirkan pusat pengobatan alternative dan memadukan pendekatan-pendekatan baru untuk kanker. Dia menghabiskan waktu 12 tahun untuk melengkapi buku ini, yang menggambarkan lebih dari 30 tahun untuk penyelidikan-mulai dari gurun pasir di Mesir sampai ke pulau-pulau di Samudra Pasifik dan hutan-hutan di Asia tenggara, menggambarkan sumber-sumber dari masa kuno dan sangat luas, sebaik pengalaman pribadi tentunya. Pengertian sufi selama ini dikenal sebagai jalan asketis orang-orang Islam yang lebih ambisius mengejar akherat sembari melupakan keduniawian. Sayangnya pendekatan tradisional itu sudah rapuh dan kini sufi sudah kita kenali secara lebih rasional sebagai jalan spiritual yang tanpa harus membedakan apakah tujuan itu akherat atau duniawi. Transendetalisme menjadi pilar yang kokoh dalam hal ini sehingga sufisme memiliki guna dan makna bagi siapapun. Apakah Anda pedagang, guru, pelaku bisnis, usahawan, pegawai kantoran semua membutuhkan spiritualitas yang baik. Lebih jauh dari itu, pengertian Sufi dalam buku ini juga lintas agama. Oleh karena itu jangan heran kalau sufisme pun muncul dari agama Nasransi, yahudi dan agama-agama lain. Buku yang layak dibaca oleh kalangan agama manapun.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun