Mohon tunggu...
nurul alfrida
nurul alfrida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Sosok Guru Yang Diidolakan

23 April 2018   15:50 Diperbarui: 13 Mei 2018   15:25 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nurul Alfrida S.

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Nahdlotul Ulama (UNISNU) Jepara

Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan inspirasi untuk para anak didiknya. Inspirasi ini ditunjukkan para guru dengan memberikan teladan dan nasehat-nasehat yang membangun pada anak-anak didik, agar mereka bisa belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan tidak mampu.

Demikianlah disampaikan oleh Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional RI Suyanto, saat memperingati Hari Guru Nasional di SDN II Cideng, Jakarta Pusat, pada hari Jum'at 25 November 2011. (kompas.com)

Dari pernyataan di atas bisa dikatakan, guru yang profesional adalah guru yang harus bisa memberi motivasi, inspirasi, dan menyenangkan bagi anak didiknya. Menjadi sosok yang menyenangkan akan membuat anak didik merasa nyaman dan tidak segan untuk bercerita apabila memiliki beban atau masalah. Sehingga tidak ada jarak antara guru dan anak didik. Guru bisa menempatkan dirinya layaknya sebagai teman yang baik bagi anak didiknya.

Namun pada kenyataannya sekarang terdapat jarak diantara guru dan anak didik. Karena guru terkadang merasa derajatnya jauh lebih tinggi daripada anak didiknya, sehingga harus dihormati dan disegani. Sedangkan dalam pikiran anak didik sudah melekat bahwa imej guru adalah menakutkan. Pikiran seperti ini nantinya yang akan menimbulkan kesenjangan diantara guru dan anak didik.

Kesenjangan antara guru dan anak didik haruslah dicegah mulai dari sekarang. Kesenjangan yang berkelanjutan akan menciptakan suasana yang tidak nyaman dan harmonis. Dan ini akan berdampak pada proses belajar mengajar di dalam kelas. Proses belajar mengajar akan terasa kaku dan tidak hidup.

Keadaan kelas yang kaku dan tidak hidup akan menyebabkan anak didik malas untuk pergi ke sekolah dan belajar. Prestasi anak didikpun akan ikut menurun. Saat berada di sekolah anak didik akan berperilaku yang kurang baik, suka melanggar tata tertib sekolah, dan tidak mau mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan gurunya.

Kondisi seperti ini haruslah dihadapi seorang guru dengan cara mendekati anak didik secara halus, memberikan perhatian dan kasih sayang layaknya orang tua mereka sendiri, dan menjadi sosok guru yang menyenangkan.

Pada dasarnya tugas guru yang paling utama dan utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar, guru adalah sebagai perantara antara anak didik dengan ilmu pengetahuan. Dengan demikian seorang guru harus memiliki segala sesuatu yang erat hubungannya dengan bidang tugasnya, seperti pengetahuan, sifat-sifat kepribadian, serta kesehatan jasmani dan rohani. Keberhasilan guru dalam mengajar dan mendidik anak didiknya adalah sebuah kepuasan dan kebangaan tersendiri baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun