Di samping tugas guru sebagai pengajar dan pendidik, guru juga harus bisa memposisikan dirinya dalam hal lain, seperti menjadi orang tua bagi anak didiknya ketika di sekolah, sebagai tempat perlindungan, tempat mengadu, dan berkeluh kesah, sebagai pembentuk karakter bagi anak didik, sebagai pembimbing dalam mengembangkan potensi-potensi anak didik seperti minat, bakat, dan kemampuan, juga sebagai contoh keteladanan yang baik bagi anak didiknya.
Mengemban profesi sebagai seorang guru tidaklah mudah, karena tugas seorang guru sangatlah besar dan penting. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan guru.Â
Guru harus mendedikasikan dirinya kepada Negara, sebagai bentuk dari perjuangan dalam melawan kebodohan. Guru harus menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Karena profesinya yang penting dan tidak mudah inilah guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sebutan tersebut sangatlah pantas diterima oleh seorang guru.
Untuk menjadi guru yang menyenangkan, guru harus berlaku bijaksana, selalu tampak ceria dalam keadaan apapun, tidak sombong, mampu mengendalikan emosinya, tampil prima dan bersahaja, rendah hati, sabar, kreatif dan inovatif, bisa menempatkan dirinya layaknya teman yang baik bagi anak didiknya, selalu bisa mendengarkan masalah atau beban anak didiknya dan sebisa mungkin memberikan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi.
 Jika guru mampu memiliki sifat-sifat tersebut dan bisa menerapkannya dalam proses belajar mengajar, kesenjangan dan jarak antara guru dan anak didik lambat laun akan hilang.Â
Anak didikpun akan semangat untuk pergi ke sekolah dan belajar karena sudah tidak ada lagi sosok yang mereka takuti di sekolah. Anak didik akan mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan gurunya. Dan tanpa disuruhpun dengan sendirinya anak didik akan mengubah sifat mereka dari yang tidak baik menjadi yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H