Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengubah Mindset dari Pekerja menjadi Pengusaha

19 Januari 2025   05:27 Diperbarui: 19 Januari 2025   05:51 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perihasan emas (Sumber: pajak.io)

Dalam ruang kelas kewirausahaan yang saya ampu, menggali ide kreatif menjadi wiarausaha haruslah dibangun, paling tidak dalam tataran mindset. Mindset menjadi wirausaha, haruslah dibangkitkan sejak dini, paling tidak digeluti dari sejak ada di bangku kuliah. Begitulah saya mengawali perkuliahan. Untuk mendalaminya, saya memintanya untuk studi lapangan, belajar pada pengusaha pemula yang meraup kesuksesan. Saya minta belajar dan mengulik pengalaman para wirausaha muda untuk belajar, dan menularkan semangat berusaha kepada mahasiswa saya. 

Inilah pengalaman hasil mengulik dengan mahasiswa di lapangan. Sebuah pengalaman yang sangat berharga yang perlu diduplikasi untuk menambah wawasan.

Dia sosok muda, pengusaha baru, dalam bidang investasi, kata dia dengan ramah, ada dua invenstasi menarik bagi saya, yakni tanah dan emas, begitulah dia mengawali pertemuan kami. Kenapa keduanya item itu, tanah dan emas, jarang turun nilainya, dari pengalaman kedua bentuk investasi itu selalu naik.

Dia mengawali kisahnya, Di jalan panjang penuh liku,dia duduk sendirian, tanpa ditemani siapaun, hanya udara dingin musim penghujan menjadi saksi bisu. Dia berjalan dengan tekad bulat, untuk mengubah nasib , sebab dia telah lama berjuang menjadi pekerja luar negeri, kapal pesiar, namun tak bisa maju, jauh dari anak dan istri, sapai kapan harus begini, anak-anak mulai tumbuh dan membutuhkan bimbingan dan pengawasan, katanya sendu. Saya lebih baik berusaha menjadi wiraswasta, menjadi pengusaha, saya pilih emas, barang ini sangat liquid, tentau perlu modal, tentu perlu dipelajari dengan baik apa-mengapa orang perlu emas. Banyak kompetitor. Dia bilang kesaya saya tidak takut akan rintangan yang datang, Karena impian jadi pengusaha tak boleh runtuh.

Dalam berbincang Saya bertanya apa yang membuat ingin menjadi berwirausaha? Dia berkata dengan semangat mudanya, "Dari tangan kosong, saya bangun asa, Setiap detik adalah peluang yang terbuka, Mimpi bukan hanya angan, langkah nyata yang harus dijalani. Begitulah dia membangun prisip melangkah dalam bida baru, Ini benar-benar membutuhkan keberanian.

Saya tersenyum, bahkan memberikan semangat dengan mengutip kata -kata bijak Napolen Hill, "Kesuksesan datang kepada mereka yang gigih dan pantang menyerah" Dia mengangguk setuju,

Lalu saya menambahkan, bahwa "Keringat membasahi dahi,Tapi semangat tak pernah pudar, Kegagalan datang, namun tak menghenti, Dirimu harus bangkit, karena usaha adalah cahaya. Apa pun yang Anda pikirkan, Anda akan menjadi. Awal dari setiap kekayaan adalah ini Mengharapkan, satu-satunya batasan kesuksesan adalah imajinasi Anda Keberanian tak selalu besar,Kadang hanya berani melangkah,Berani memulai meski tak pasti, Karena di balik ketidakpastian, ada harapan yang menyinari. Menjadi pengusaha, bukan hanya soal harta,

Dia tampak setuju, Tapi soal perubahan, soal kebebasan, Merubah nasib, meraih cita-cita, Dengan kerja keras, dengan doa dan doa. Suatu hari nanti, anda akan berdiri,Di puncak sukses yang engkau ciptakan sendiri. Saya tegaskan sekali lagi Karena engkau harus tahu anak muda, dalam setiap langkah, Nasibmu ada di tanganmu, sebagai pengusaha sejati

Itulah sebait narasi, yang saya dapatkan dari bertemu, sosok anak muda, umurnya tak lebih dari 28 tahun, dia merintis usaha baru, dia mau menciptakan pekerjaan dan tidak lagi tergantung pada boss lain, dia sendiri tumbuh menjadi pemimpin perusahan, walau kecil namun niatnya harus diapresiasi.

Dia mengawali langkahnya dengan mengubah mind set lebih dahulu, memiliki roadmap apa yang harus dilakukan dengan target sasaran yang jelas. Dititk itu saya sepakat untuk menguliknya lebih jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun