Promosi diri adalah upaya untuk menonjolkan pencapaian, sifat, atau kualitas pribadi dengan tujuan untuk menyajikan diri dalam cahaya yang lebih positif (Ferris & Judge, 1991). Menurut Ferris dan Judge, promosi diri dapat muncul dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu sebagai klaim hak (misalnya, pernyataan verbal mengenai tanggung jawab atas peristiwa atau hasil positif), atau sebagai pembesaran (misalnya, upaya untuk melebih-lebihkan atau memaknai pencapaian seseorang lebih dari yang seharusnya).
Upaya promosi diri juga telah menjadi fokus teori dan penelitian dalam psikologi sosial. Bias melayani diri sendiri merujuk pada kecenderungan individu untuk mengaitkan hasil yang positif dengan diri mereka sendiri dan hasil yang negatif dengan faktor
Dengan memberikan alasan untuk kejadian negatif  dan mengambil atau melebih-lebihkan kredit untuk peristiwa positif (Gioia, 1989), individu secara aktif mempromosikan penilaian terhadap kualifikasi, prestasi, atau kinerja mereka. Bagaimana bias melayani diri sendiri dapat berperan dalam memfasilitasi kesuksesan karir? Salah satu penjelasan yang mungkin datang dari model pemrosesan kognitif.
Ketika pengamat sosial (misalnya, atasan atau pewawancara) mengumpulkan informasi tentang individu, mereka akan mencari penjelasan mengenai peristiwa yang mereka amati (Crocker, 1981). Karena pengamat sosial sering kali mengkodekan dan menyimpan informasi dalam bentuk evaluatif, penjelasan tentang perilaku, sebagaimana dipersepsikan oleh evaluator, menjadi sangat penting dalam cara informasi tersebut diingat. Oleh karena itu, jika seseorang dapat membuat pengamat sosial mengaitkan peristiwa positif dengan individu tersebut dan mengaitkan peristiwa negatif dengan faktor-faktor di luar kendali individu, evaluasi kinerja yang lebih baik, peringkat promosi, atau kenaikan gaji bisa saja terjadi (Ferris et al., dalam pers).
Gioia (1989) mengemukakan bahwa bias pro-self mungkin sangat relevan dalam hal promosi diri karena individu memproses informasi tentang perilaku mereka sendiri. Karena bias pro-self memengaruhi cara informasi disimpan dalam ingatan), hal ini dapat menyebabkan individu memberi kredit kepada diri mereka sendiri atas hasil yang positif dan menyalahkan faktor eksternal atas kegagalan, serta mendorong karyawan untuk melakukan promosi diri agar memberikan informasi yang paling positif tentang diri mereka kepada pewawancara atau atasan. Dengan demikian, pendekatan kognitif ini menunjukkan bahwa promosi diri dapat berperan penting dalam mencapai hasil yang berkaitan dengan kesuksesan karier.
STRATEGI MENGGAPAI KEKUASAAN
Sekolah partai memang , Cita-citanya  dalah mengimplemntasikan tujuan partai. Tujuan utama partai politik adalah untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan dalam sistem pemerintahan, serta mewakili kepentingan masyarakat dalam proses politik.  Partai politik bertujuan untuk mewakili kelompok-kelompok atau segmen-segmen masyarakat tertentu dalam pemerintahan. Ini termasuk menyuarakan aspirasi, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik.
Partai politik memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan dalam pemerintahan. Ini termasuk dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Partai berusaha untuk menciptakan program-program yang sesuai dengan ideologi mereka dan menguntungkan masyarakat luas. Mengawasi PemerintahanSelain berkompetisi untuk mendapatkan kekuasaan, partai politik juga memiliki fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Mereka memastikan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah sesuai dengan kepentingan rakyat dan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip yang sudah dijanjikan.
Memberikan Pendidikan Politik, itu adalah tugas partai memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama mengenai hak-hak politik, kewajiban warga negara, serta cara-cara yang tepat dalam berpartisipasi dalam proses politik. Ini penting untuk membentuk kesadaran politik yang baik di kalangan rakyat.
Yang terpenting adalah, menjaga stabilitas politik partai politik, yang  berfungsi untuk menciptakan stabilitas politik dalam negara. Dengan berkompetisi secara sehat dan mengedepankan kepentingan umum, partai politik dapat membantu mencegah ketegangan atau konflik politik yang merugikan negara.berusaha membangun identitas politik yang jelas berdasarkan ideologi atau prinsip-prinsip tertentu. Identitas ini penting untuk menarik pemilih yang sejalan dengan nilai-nilai yang diusung oleh partai. Secara keseluruhan, partai politik bertujuan untuk mengorganisir kepentingan politik, mendemokratisasi proses politik, serta memajukan negara dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
STRATEGI MENGGAPAI KEKUASAAN