Bunga sebagai simbol bentuk persembahan jiwa yang damai, tulus dan penuh kegembiraan. Rangkaian bunga, entah dalam bentuk canang sari yang tradisi di Bali,  atau yang modern,  buket yang merupakan  kumpulan beberapa jenis bunga dan dedaunan yang disusun dalam bentuk yang kreatif.Â
Di Bali saat hari raya, beragam jenis canang disajikan , canang sari, canang genten, canang pengrawos dan lain-lain, intinya semua canang  membutuhkan bunga. Disini persembahan itu  adalah wujud terima kasih yang  tulus dari manusia Hindu kepada penciptanya, seakan sepadan dengan pesan bijak  sperti ini, "Bunga akan selalu membuat orang-orang merasa lebih baik, bahagia, dan berpengharapan. Mereka adalah sinar, makanan, dan obat untuk jiwa. Tulis Luther Burbank, seorang ahli botani dan pelopor dalam ilmu pertanian asal Amerika yang mengembangkan lebih dari 800 jenis dan varietas tanaman. Ia menciptakan kentang Russet Burbank, bunga daisy Shasta, bunga api, serta banyak buah, bunga, dan sayuran lainnya.
Dalam pengharapan yang baik, Bunga pecah seribu adalah salah satu bunga yang juga ramai di beli menjelang hari Raya Galungan. Beberapa pedagang bunga rampai sulit rasanya kalau tidak menjual bunga ini, bung aini memang banyak peminat. Sama seperti gemitir, bung aini dapakai pelengkap canang sari.
Bunga ini tumbuh subur didataran tinggi di bali, sehingga beberapa tempat seperti desa Wana giri , Tambalingan sangat bagus untuk ditanami bung aini. Bagi masyarakat yang ada di sekitar danau tamblingan, bunga ini menjadi berkah ( https://www.youtube.com/watch?v=ohLr7FtBK-8)
Bunga yang dikenal sebagai Hortensia, yang di Bali dikenal sebagai Pecah Seribu atau Kembang Seribu (Hydrangea macrophylla), adalah tanaman berbunga asal Asia Timur dan Selatan, termasuk Jepang, Tiongkok, Himalaya, dan Indonesia, serta juga ditemukan di Amerika Utara dan Selatan. Tanaman ini dikenal karena keindahannya dan dapat ditanam dalam pot atau di tanah terbuka. Hortensia sering dibudidayakan sebagai tanaman hias atau bunga potong. Disebut Kembang Bokor karena bentuk mahkotanya yang menyerupai mangkuk. Tanaman ini banyak digunakan dalam dekorasi taman pernikahan karena memberikan warna yang cantik. Di Bali, Hortensia lebih dikenal sebagai bunga Pecah Seribu, yang ditanam sebagai bunga potong.
Nama ilmiahnya adalah, Hydrangea macrophylla, yang umumnya dikenal sebagai hortensia daun besar, hortensia taman, hortensia Prancis, atau hortensia florist, adalah anggota genus Hydrangea yang paling penting secara ekonomi, dengan sejarah pemuliaan yang berlangsung selama ratusan tahun. Perbaikan pemuliaan hortensia daun besar sebagian besar fokus pada sifat estetika, dan hanya ada sedikit varietas yang toleran atau resisten terhadap penyakit utama seperti jamur bubuk. Jamur bubuk adalah Ascomycete biotrof obligat dalam ordo Erysiphales yang diwakili oleh sekitar 900 spesies di seluruh dunia.
Agen penyebab penyakit pada hortensia adalah Golovinomyces orontii (sebelumnya Erysiphe polygoni DC), yang merusak keindahan, pertumbuhan, dan nilai jual tanaman hortensia daun besar, terutama yang ditanam secara rapat di lingkungan produksi. Pengendalian kimia atau biologis biasanya digunakan dalam produksi.Â
Genom hortensia daun besar yang baru-baru ini dipublikasikan dengan haplotipe terpecahkan memungkinkan analisis yang terarah dan teknik pemuliaan untuk ketahanan terhadap jamur bubuk. Menganalisis transkriptom dari hortensia yang toleran dan rentan melalui pengurutan RNA akan mengarah pada identifikasi gen dan/atau jalur yang diekspresikan secara berbeda. Penerapan simultan seleksi berbantuan penanda, transformasi genetik, dan penyuntingan gen akan berkontribusi pada pengembangan varietas hortensia daun besar yang tahan terhadap jamur bubuk.
Ulasan ini  perlu diungkapkan tentang bunga pecah seribu, dan berbagai fenomena menarik yang banya diteliti saat ini seperti pergeseran warna.