Siang itu saya bertemu dengan orang tua, umurnya di atas 75 tahun, namun fisiknya masih kuat dan segar, lincah dan terlihat lebih muda dari usianya. Apa rahasianya? Saya penasaran mengoreknya dengan seksama.
Orang tua ini memegang teguh prinsip bahwa "Kenikmatan hidup paling nikmat di dunia ini adalah sehat karena apa pun yang kamu miliki di dunia ini tak akan kamu nikmati, jika kamu sakit. Begitulah yang terbersit dalam pikiran saya, sebuah nasehat dosen saya dahulu.
Bapak masih sehat, jawabnya apa rahasianya? Tanya saya penuh rasa kepo. Tentu orang tua ini adalah generasi lama, baby bomberlah, pertanyaan seperti itu, tak membuatnya tersinggung. Dan malah senang ditanya demikian. Tentu berbeda dengan generasi Z (gen z), kepo pasti tidak diladeni.
Hidup saya sederhana dan simple.katanya, Wah... sesimpel apa hidup bapak? Tanya saya serius. Dia tersenyum, dengan gigi yang masih utuh.
Memang dalam pikiran saya, hidup simpel dapat diartikan sebagai gaya hidup yang fokus pada hal-hal yang penting dan meminimalkan hal-hal yang kompleks atau tidak perlu. Ini melibatkan pengurangan kebutuhan material dan fokus pada kepuasan dari hal-hal sederhana.
Orang tua ini, telah melakoni apa yang diketahui, sebab kabar baiknya adalah, Kesederhanaan jauh lebih baik dan lebih kaya daripada sebuah kemewahan harta benda.
saya ingat pesan guru saya, Jika kamu menyambut siang dan malam dengan sukacita, kamu memiliki alasan untuk bahagia.
Orang tua ini begitu menginspirasi saya, sebab Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun demi mempertahankan harga diri seseorang, jauh lebih utama daripada kekayaan yang disertai penyelewengan.
Ya... saya bekerja hanya dua jam sehari, lalu istirahat penuh, dan makan sederhana, itu yang membuat saya senang dan bahagia? Apakah jenis olahraga yang bapak lakukan? Tanya saya lagi, sebab fisiknya masih segar bugar.
Tidak saya tidak pernah olah raga khusus, katanya simple. Saya masih bingung masih ada orang yang tanpa olah raga namun badannya bugar dan nafasnya dalam, sorot matanya masih lincah dan tidak loyo.
Apa pekerjaan bapak, setiap hari yang butuh waktu dua jam, tanya saya lagi. Ya... saya hanya berkebun, ? berkebun... tanya saya heran, kebun apa... saya hanya memiliki 7 pohon ? 7 pohon, ya ... 7 pohon, dan bapak bisa hidup sehat dan bisa memenuhi kebutuhan bapak di usia tua, Pikiran saya sudah ngelantur pada pohon yang bisa menghasilkan setiap hari, dan anehnya hany tujuh pohon, rasa penasaran saya menjadi meningkat.
Ya... hanya tujuh pohon dan pohon itu adalah pohon kenanga (di bali disebut Sandat), tingginya kurang lebih 15 -25 meter, dan setiap hari saya naik satu, besok lagi, begitu seterusnya, saya mendapatkan kurang lebih 4-6 kg bunga kenanga.per pohon di hari itu.
Saya naik, kurang lebih 1 jam di atas pohon turun, besok pohon yang lain naik lagi, begitu seterusnya setiap hari, bunga dengan 5kg itu dijual Rp 50.000 per Kg, artinya penghasilan saya hanya dua jam bekerja Rp-200000 -- Rp 250.000 per hari, belum kalau pas hari raya bisa meningkat dua kalinya. Ya... rata-rata 1 bulan berkisar antara Rp 6.000.000 sampai Rp 7000.000.
Terjawab sudah misterinya, naik pohon kenanga ketinggian 10 sampai 25 meter, setiap hari sudah termasuk olahraga, tak diragukan lagi ini sangat menyehatkan. Tentu ini olahraga setara dengan panjat tebing, bukan?
dengan penghasilan yang lumayan besar 6000.000-7000.000, angka yang melebihi UMR Kota Singaraja yang kisaran Rp 2,5 juta per bulan. Wow keren.
Dibingkai itu, maka, benar adanya, Bukan seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita nikmati, yang membuat kebahagiaan.
Mereka Bahagia, dan dapat saya lihat binar-binar nilai nilai yang dianut dengan selalu bisa menjadi panutan di usia tua. Beberapa yang saya bisa petik antara lain.
1. Berpikir Positif dan Berterima Kasih: Memulai dengan sikap positif dan bersyukur atas apa yang Anda miliki saat ini dapat membantu menumbuhkan energi positif dan daya tarik untuk lebih banyak berlimpah dalam hidup Anda.
2. Pengelolaan Keuangan yang Bijak: Membuat anggaran, mengelola utang, dan menginvestasikan uang dengan cerdas adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial dan keberlimpahan.
3. Mengembangkan Keterampilan dan Pendidikan: Terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau meningkatkan pendapatan dari usaha yang Anda jalankan.
4. Berinvestasi dalam Kesehatan dan Keseimbangan Hidup: Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik merupakan fondasi untuk menjalani hidup berkelimpahan. Hal ini termasuk olahraga teratur, pola makan sehat, tidur yang cukup, dan mengelola stres.
5. Membangun Jaringan dan Hubungan yang Baik: Hubungan sosial yang positif dapat membantu dalam berbagai cara, termasuk mendukung karir dan membuka peluang baru.
6. Menetapkan Tujuan dan Rencana: Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta membuat rencana untuk mencapainya dapat membantu Anda fokus dan termotivasi.
7. Mengelola Waktu dengan Efisien: Mengatur waktu dengan baik dan fokus pada hal-hal yang penting dapat membantu Anda mencapai lebih banyak hal dalam hidup.
8. Berinvestasi dalam Hal yang Bernilai: Tidak hanya berbicara tentang investasi finansial, tetapi juga berinvestasi dalam hal-hal yang memberi nilai tambah pada hidup Anda, seperti pendidikan, pengalaman, dan hubungan.
9. Memberi Kembali dan Berbagi: Berbagi keberlimpahan Anda dengan cara memberi kepada mereka yang membutuhkan atau mendukung komunitas dapat memberikan rasa kepuasan dan membawa berkat lebih lanjut dalam hidup Anda.
10. Menjaga Sikap Fleksibel dan Adaptif: Hidup berkelimpahan tidak hanya tentang memperoleh lebih banyak hal, tetapi juga tentang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan menghadapi tantangan dengan sikap yang positif.
Hidup berkelimpahan bukanlah tujuan akhir, tetapi lebih merupakan hasil dari pola pikir, sikap, dan tindakan yang konsisten dan bijak. Dengan fokus pada pertumbuhan pribadi dan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, Anda dapat menciptakan keberlimpahan yang berkelanjutan dan bermakna. Moga bermanfaat*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H