Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Sepetak Kebun Anggur

12 Juli 2024   11:34 Diperbarui: 12 Juli 2024   11:43 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kebun anggurku 

 Kerap menghadirkan perenungan menembus selaksa jiwa.

Disana terjadi resultante banyak hal  yang membuat harmoni kehidupan 

Narasi kreativitas dan nyanyian jiwa berpeluk dalam nyanyian semesta

Sketsa wajah pun riuh berbinar bahagia bia menatap kebun itu 

Pohon anggur sudah dewasa,  berbuah lebat.

Buahnya beraneka warana, merah , hijau dan hitam

Memandangnya menjadi  peneduh sukma,

Berbinar, mempesona dan penuh takjuban

 Tanaman Anggur hadir karena kreativitas,  ketekunan , dan inovasi

Pohon merambat, penuh kharisma, membutuhkan kasih saying

Itu bisa muncul karena Hobby

Kebahaigan muncul bisa jadi sebagai obat

Jangan melihat konversi  darii dalam bentuk  uang

Pohon anggur di kebunku, menjadi inspirasi banyak hal

Pengetahuan, Ilmu dan teknologi muncul dari sana,

Penghargaan dan keteladanan atas keuletan, dan ketekunan

Banyak diduplikasi dari proses pemeliharaannya.

Jiwa kreatif bersatu bagaiman dia bisa tumbuh dan berbuah lebat

Kompetensi dan pengalaman menjadi berkah dari ketekunan

Anggur di kebunkau menjadi berkah

Persahabatan, pengetahuan, penyembuh yang sulit dinarasikan dengan kata-kata

Setiap hari membutuhkan perhatian, itu tak seberapa kalau dia memberikan rasa bahagia

Bagi Keluarga, sahabat dan mereka yang cinta  tumbuhan

Merasa Bahagia atas kehadiran kebun ku

Banyak menjadi inspirasi untuk mereka tiru dan kembangkan

Hidup menjadi lebih bermakna

Itu sudah cukup dalam hidup yang serba cepat.

Dalam  situasi ketuaan yang terus merenggut tubuh ini.

(Sambangan, 12 Juli 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun