Satu jam yang lalu. 4 jam yang lalu. Tujuh jam yang lalu. Demikian keterangan di bawah berita yang bak hujan dari media arus utama di laman Google.Â
Terlihat seperti hujan karena jarak waktu tayang dengan berita - berita yang sejenis terlihat begitu ramai. Saat browsing berulangkali dengan nama Ustadz Abdul Somad, pasti lain lagi judul berita dan waktu tayangnya.Â
Iya. Bukan hanya media nasional, media luar negeri pun memberitakan pengalaman UAS ini, sebagaimana judul berita yang ditulis CNBC Indonesia.Â
"Ramai - ramai Media Asing Soroti Singapura Tolak UAS," demikian judul berita yang terbaca di halaman pencarian utama Google dengan kata kunci UAS, Rabu (18/05/2022) sekitar jam 18.00 Wita.Â
Yang menjadi pertanyaan penulis adalah apa sekiranya bahaya UAS buat Singapura sehingga Ustadz populer tersebut sampai harus putar balik ke Indonesia dan kini ramai dibicarakan media, pun netizen yang sudah pupuler dengan nyinyiranya.Â
Spekulasi opini hak menyatakan pendapat di muka umum bagi jiwa yang menyangka, termasuk ya dari Saya lah, pun muncul. Itung - itung sebagai salah satu butir hujan diantara ratusan kata yang muncul akibat dari penolakan UAS tersebut.Â
Harapannya kemudian, semoga bisa bermanfaat untuk yang membutuhkan manfaatnya, sekaligus mencari jawaban yang semoga bisa ditulis di Kolom komentar deh. (He).Â
Bagi Saya pribadi yang jauh dari jangkauan Singapura hanya bisa menilai versi apa ya. Yang jelas perumpamaan saja dah !?.Â
Begini. Jika Anda tidak mengizinkan orang masuk ke rumah Anda, maka Anda pasti menganggap orang tersebut berbahaya. Iya, kan?. Itu jika Anda memelihara sifat buruk sangka Anda.Â
Tapi, negara tentu tidak bisa disamakan dengan rumah. Walau sama - sama memiliki kepala. Karena perbedaan yang paling nyata antara Rumah dengan Negara itu ya, ya di Anggarannya dan juga luasnya, serta kebijakannya. Pokoknya banyak deh.Â
Maksudnya, dari berita yang beredar, Ustadz Abdul Somad sudah memiliki persyaratan yang lengkap untuk memasuki sebuah negara. UAS juga sudah sering keluar masuk ke negara - negara lain, bahkan pernah pula transit di Singapura sebagaimana hasil wawancara yang ditayangkan TV One, Selasa (17/05/2022).Â
Lalu, mengapa di Singapura tidak diizinkan?! Apa bahaya UAS bagi Singapura?. Jawabannya tentu belum pasti dan kita kurangi spekulasi opini yang berlebihan. Karena jika diributkan terus, banyak masalah negara yang penting disoroti.Â
Boleh saja diributkan, tapi jangan sampai melupakan urusan lain yang penting peran netizen Indonesia yang ikut sebagai insan kontrol sosial yang adil dan beradab. Cie. Cie.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H