Mohon tunggu...
LOMBOKios
LOMBOKios Mohon Tunggu... Jurnalis - menjual ide, mencari pahala.

pingin masuk syurga bi ghairi hisab.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Untuk Kepala 'Sekolah Nengeri' Fiktif, Pak Menteri Mohon Lindungi 'PSM'

3 Desember 2016   23:34 Diperbarui: 3 Desember 2016   23:41 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mengapa Anda yang repot?”

“Inspektorat apa?.

Wong Tanda Tangan pertanggungjawabanya ada. Dan cuman dua gopek ribu saja tapi kali 12 sih sama dengan setiap tahun.  Saya tau itu, dan agamaku mengatakan wajib Anda cegah. “Marraa Munkaraan Palygayyirhu biayadih”  Tapi Karena Saya tidak mampu dengan tangan, maka Saya dengan Lisan. Tangan menurut ulamaq saya, bisa juga diartikan mengajak dan Saya melakukan itu.

“Inspektorat bukan solusi. Dan jangan lelahkan beliau. Jangan pula amplopkan beliau. Yang menjadi Solusi adalah bersama-sama memacu Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) salah satunya berdasarkan Pasal 51 UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 menyatakan bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”  

Seorang guru bahasa Indonesia pun becerita. Bahwa demi kreatifitas anak-anak, Ia ingin mendatangkan pelatih muda sebagai bentuk peran serta masyarakat serta menampung idealismenya di tengah cita-citanya untuk mengurangi kegiatan bebas pergaulan anak .

Ia terinspirasi dari KSR PMI,  Relawan Palang Merah. Pelatih PMR, Dewan Kerja Cabang (DKC) Parmuka dan istilah-istilah yang ia tidak hafal. Ia juga terinspirasi dari komunitas teater, sastra, pencinta alam, jurnalistik dan relawan yang lain yang kini sudah tua dan bosan membina anak-anak karena sekolah-sekolah di Negara impian itu, apatis terkait kepala gugu dan tiru.

“Lalu apa sih yang Anda Inginkan”

“Anda pimpin Dinas Anda berdasarkan cita-cita meningkatkan mutu, bukan berdasarkan bagaimana Anda bertahan tetap menjadi kepala Dinas, dengan cara menerima amplop dan menolak tanda tangan”.

Bersambung   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun