Suka · Balas · 1 · 7 jam
Komentar 7 : Syahdy Janap Hehe..... Kita semua memiliki hak dlm kesetaraan utk menilai kinerja pemerintah kita, berdasarkan aspek dn sisi yg kita amati, tpi jgnlah karena haltersebut membuat kita menjustifikasi salah atau bodoh atas penilaian or yg kebetulan bersebrangan dgn kita
Suka · Balas · 3 · 7 jam
Bukan hanya Syahdi Janap yang menjadi contoh. Saya pernah bertemu dengan hacker yang dulu banyak saling serang ketika musim kampanye dan sempat membuat salah satu admin Forum Dialog Peduli Lombok Timur kebobolan karena terlalu banyak menghujat Ali BD. Bayangkan bagaimana capeknya pigur itu, tapi tak sedikitpun mendapatkan jatah  dari Pemerintahan Ali BD.
Dikatakannya, secara pribadi Saya tidak mengharapkan apa-apa dari Ali BD. Saya hanya mengandalkan dan membandingkannya dengan tokoh yang lain untuk Lombok Timur. Ali BD lah yang terbaik, kata hacker  sesaat yang membuka usaha mandiri di Kota Santri Anjani itu. Dia seolah menolak kucuran KUPP kah namanya, dan program lain yang bisa menopang usahanya.
Begitu juga dengan mantan Reporter Radio perusahaan Ali BD Â yang dulu sering di dengar siaran langsung saat kampanye. Meskipun akhirnya dia tersenggol karena kelemahan Ali BD yang percaya jilatan dan mulut ember orang kepercayaannya dan jauh dari layaknya seorang tim sukses, tapi dihatinya pun untuk urusan kepemimpinan Lombok Timur, Ali BD adalah Namber One.
Suara yang sama Saya dengar dari mantan calon legislatif  2014 dari  PAN,  yang seharusnya kecewa berat dan melawan Ali BD.  Dimana Ali BD diikhlaskannya tidak membantunya ketika menjadi calon Legislatif. Dan gagal menempati kursi empuk itu. Tokoh ini juga terlihat bahwa Tanah dan Batu-Bata yang digadai untuk mobilisasi pribadi saat kampanye Alkhaer masih dalam hutang. Tapi Toh Ali BD tetap dihatinya.
Sambil menunggu Pilkada 2018, Baik pendukung dan para antimen/antiwati Ali BD, mari kita bernyanyi dan mencoba mengakui, Ali BD meskipun penuh hujatan tapi ada miripnya dengan lagu dibawah ini.
ANTARA BENCI DAN RINDU
Lagunya Ratih Purwasari
Yang… Hujan turun lagi dibawah payung hitam kau berlindung
Yang… ingatkah kau padaku dijalan ini dulu kita berdua basah tubuh ini, basah rambut ini
kau hapus dengan sapu tanganmu
Yang… rindukah kau padaku tak inginkah kau duduk disampingku kita bercerita tentang laut biru disana harapan dan impian
ref:benci…benci… tapi rindu jua…memandang wajah dan senyummu sayang rindu…rindu… tapi benci jua…bila ingat kau sakiti hatiku antara benci dan rindu disini membuat mataku menangis
Yang… pernahkah kau bermimpi kita bersatu bagai dulu lagi tak pernah bersedih tak pernah menangis seperti saat rindu begini
Yang…hujan turun lagi ketika kulewati jalan
iniaku ingat engkau yang basah tubuhmu basah rambutmu
kuhapus dengan sapu tanganku
Yang…akupun rindu padamu akupun ingin duduk disampingmu kita bercerita tentang laut biru tentang langit biru disana tumpuan dan harapan