Etika Penulisan Ilmiah dan Plagiasi dalam Bahasa Indonesia

Secara bahasa "etika" berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang artinya tampak dari suatu kebiasaan. Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah atau tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas dalam melakukan perbuatan atau tingkah laku.

Menurut Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, etika adalah suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan, dan juga pijakan pada suatu perilaku atau perbuatan manusia.

Etika memiliki tujuan dan fungsi. Tujuan etika ilmiah yaitu :

• Menegakkan etika moral dalam berperilaku.
• Untuk melindungi hakikat peneliti.
• Untuk menjaga reputasi ilmuan.

Fungsi etika ilmiah yaitu :

• Berfungsi sebagai pembeda mana yang boleh diubah dan mana yang tidak bisa diubah.
• Berfungsi untuk membantu sebuah konsistensi.
• Membangun iklim penelitian yang sehat, kuat dan bermatabat.
• Sebagai bagian sistem iptek yang menentukan kemajuan ilmu pengetahuan.
• Mengawal penghormatan pada nilai-nilai etika dalam penelitian.

Sifat etika penulisan ilmiah :

• Kejujuran, sifat dan syarat dasar yang harus dimiliki oleh penulis.
• Bebas dari plagiarisme, penggunaan suatu hasil atau pernyataan orang lain yang diakui sebagai karya tulisnya tanpa menyebutkan sumbernya.
• Menjunjung hak cipta, hak eksklusif yang dimiliki pencipta untuk mengumumkan ciptaannya.
• Keabsahan, setiap penulis karya tulis ilmiah harus mampu mengungkapkan konsep atau gagasan yang uraikannya secara baik.
• Keterandalan, ketepatan dan kemantapan dari materi tulisan.

Dalam penulisan karya ilmiah biasanya terdapat plagiasi.

Apa sih plagiasi itu?

Plagiasi merupakan tindakan menyalin sebagian atau seluruh hasik karya orang lain baik secara sengaja maupun tidak tanpa mencantukan sumbernya.

Menurut Silverman, plagiasi adalah menulis fakta, kutipan, atau pendapat yang didapat dari orang lain atau buku, makalah atau televise tanpa menyebutkan sumbernya.

Plagiasi memiliki 3 tingkatan yaitu ringan, sedang, hingga berat.

Plagiasi ringan ini terjadi jika penyalinan karya oleh seseorang kurang dari 30%. Plagiasi sedang terjadi jika penyalinan nya 30%-70%. Sedangkan plagiasi berat ini terjadi jika kesamaan yang sangat ketara yaitu diatas 70%.

Tipe-tipe plagiasi :

• Plagiarisme kata
• Plagiarisme sumber
• Plagiarisme kepengarangan
• Self plagiarisme
• Plagiat ide

Berikut adalah cara untuk mencegah terjadinya plagiarisme :

• Sertakan sitasi, penulisan sitasi penting untuk dilakukan ketika penulis merasa ragu dengan keakuratan informasi yang disajikan. Sitasi dapat berupa bodynote maupun footnote.
• Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal, daftar pustaka merupakan salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika menulis sebuah karya tulis.
• Lakukan parafrase, menggunakan susunan kalimat sendiri dari sumber asli dengan tetap mencantumkan sitasi.
• Lakukan interpretasi, untuk memperkuat gagasan yang disampaikan terkadang ada pendapat yang harus dijadikan bahan untuk pembanding atau dipinjam.
• Gunakan aplikasi antiplagiarisme