Mohon tunggu...
Nurma Subangkit
Nurma Subangkit Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Food Technologist yang berkecimpung di bidang Water Treatment

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awas, Jangan Campur Susu dengan Teh

15 Mei 2013   07:09 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 81362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="460" caption="Sumber: shnews.co"][/caption]

Bertambahnya ragam minuman di sekitar kita menjadi “surga” bagi pecinta kuliner.  Sebagian minuman “baru” tersbeut merupakan hasil pencampuran berbagai bahan yang sudah umum dikenal tetapi dibuat dengan cara yang unik sehingga menarik.  Seperti teh tarik, minuman yang baerbahan utama teh dan susu yang dibuat dengan cara menuang campuran keduanya berkali-kali seperti “ditarik”.  Selain caranya yang unik, rasanya pun memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya.

Kebiasaan menambahkan susu ke dalam minuman teh juga telah menjadi suatu kebiasaan bagi warga UK.  Sebuah penelitian mengatakan 98% warga UK suka menambahkan susu ke dalam minuman tehnya.  Kebiasaaan ini mungkin saja “menular” kepada masyarakat Indonesia yang mudah mengikuti kebiasaan atau “trend”.  Namun, mungkin ada baiknya memperhatikan 2 hal berikut sebelum mengkonsumsi teh yang dicampur dengan susu.

Walaupun hanya hal sepele, menambahkan susu ke dalam minuman teh ternyata menimbulkan beberapa efek baik bagi minuman tehnya maupun kesehatan.  Efek yang pertama adalah mengenai manfaat teh.  Sebagian orang meminum teh untuk memperoleh manfaatnya.   Teh dikenal mengandung cukup banyak senyawa golongan polifenol yang merupakan zat antioksidan yang baik bagi kesehatan.  Salah satu contoh senyawa itu  adalah catechin. Namun, sebuah penelitian menyatakan bahwa menambahkan susu ke dalam minuman teh berpotensi mengurangi manfaat teh tersebut.  Ternyata, kasein (protein yang banyak terkandung pada susu) dapat menghambat kinerja dari senyawa catechin tersebut sehingga fungsinya sebagai antioksidan kurang optimal.

Kedua, susu sudah sangat dipercaya sebagai sumber kalsium yang baik bagi kesehatan tulang.  Konsumsi susu tentu saja akan meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh kita.  Sayangnya, teh juga ternyata mengandung sebuah senyawa yang disebut asam oksalat.  Di dalam tubuh, senyawa ini akan dikeluarkan melalui urin.  Namun, senyawa ini dapat berikatan dengan kalsium yang terkandung dalam urin membentuk suatu partikel yang dikenal dengan batu ginjal.  Ukuran partikel ini akan bertambah sesuai dengan kandungan kalsium dan asam oksalat dalam urin.  Nah, jika sering mengkonsumsi susu dan teh secara bersamaan akan meningkatkan risiko penyakit kencing batu atau batu ginjal apalagi jika konsumsi air minum kurang. Masalah batu ginjal ini lebih umum terjadi pada kaum pria.  Namun, kaum wanita juga harus berhati-hati karen menurut seorang peneliti dari University of Washington School of Medicine masalah batu ginjal ini meningkat 70% pada kaum wanita dalam 15 tahun terakhir.  Risikonya akan semakin meningkat dengan bertambahnya usia baik pria maupun pria.

Kebanyakan orang menambahkan susu ke dalam minuman teh hanya untuk menambah cita rasa minumannya tanpa peduli efeknya.  Namun, tidak ada salahnya jika kita mulai memperhatikan hal-hal sepele seperti ini.  Pada akhirnya hal sepele seperti ini juga ikut andil dalam kesehatan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun