"Maaf, ya. Hape saya eror, tidak bisa menghubungi dari tadi. Randi, kan?" Aku duduk di sebelahnya, melempar senyum semanis yang kumampu.
Laki-laki itu tampak terkejut. "Siapa, ya?"
"Kamu Randi, kan? Saya Gio, yang di aplikasi Dimorfik." Canggung, aku menyebut nama samaran yang kugunakan.
"Bukan, saya Aldo, Mas."
Tubuhku kaku. Malu, sekaligus merasa dipermainkan. Apakah Randi tidak datang? Atau, tidak mengaku?
Telepon genggamku berbunyi berkali-kali, serbuan pesan masuk yang tertunda. Segera kubuka.
Randi: Sudah datang, Sayang?
Randi: Saya di dekat jendela, dekat kasir, ya.
Randi: Maaf, saya ketemu teman dulu. 15 menit.
Randi: Masih di kafe?
Randi: Sayang?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!