Kamu selalu bertanya, aku mau ke mana dengan siapa?
Akhir pekan telah bosan memiliki waktu luang. Siang lebih terang, ia memiliki terik dan api untuk memanaskan tengkuk jalanan. Lalu aku, berdiri di tepi awan, sambil menyaksikan mimpi-mimpi pelayar yang merindukan pelukan.
Daratan mengering, begitu pula tangisan. Menggelung puing-puing yang merengkuh rasa asing, dan sunyi yang bising.
Terlontar pertanyaan pada bumi yang sudah diam. Ini hari Minggu, saatnya baju-baju seragam diangkat dari jemuran, disetrika, dan menanti digunakan.
Tapi, hendak ke mana? Aku mau saja pergi, tapi takut tak bisa kembali.
Seperti kamu, yang sekali-kali izin menziarahi lautan, lalu pulang dijemput gelombang.
Kenapa kamu mau?
Akhir pekan ini, aku sudah memenuhi janji. Aku tidak akan ke mana-mana dengan siapa-siapa. Ya, seperti yang selalu kamu minta. Aku akan duduk di rumah, menemani anak-anak kita.
Tapi, kalian ke mana?
Tidak ada kamu, tidak ada mereka, tidak ada siapa-siapa untuk kuajak bicara.
Aku sekali-kali memenuhi janji, kenapa kalian yang malah pergi?