Sebagai gambaran, berikut ini jenis-jenis plot twist yang sering kita temukan:
1. Unreliable narrator: manipulasi cerita berasal dari narator yang memberi informasi menyesatkan kepada pembaca.
Contohnya, pada novel Shutter Island (Martin Scorsese), novel Lolita (Vladimir Nabokov), film Who Am I - Kein System ist sicher (2014), atau cerpen Badut yang Menangis di Bawah Hujan.
2. Chekhov's gun: berupa objek atau karakter yang menjadi "kunci", namun pembaca tidak mengetahui fungsinya dalam cerita, sampai tiba waktu yang signifikan.
Kita dapat menemukan Chekhov's gun berwujud  palu dalam film Shawsank Redemption (1994), The Greys dalam film animasi Escape from Planet Earth (2013), atau dinamika horcrux dalam novel Harry Potter (J.K Rowling).
3. Anagnorisis:Â serangkaian pengungkapan, atau penemuan yang memengaruhi plot, sehingga memicu tindakan dari karakter.
Seperti dalam novel Gone Girl (Gillian Flynn), cerpen Capcaisin, atau cerpen Daun Bawang dan Cinta yang Kurang Akal.
4. Peripeteia: adanya kejadian tidak terduga, sehingga membalik situasi yang dialami karakter, ke arah baik atau buruk. Dapat terjadi setelah anagnorisis.
Sebagai contoh yang populer, ada film The Sixth Sense (1999) dan Romeo and Julia (William Shakespeare).
5. Deus ex machina: ditandai dengan kemunculan karakter, momen, alat, atau kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara tak disangka-sangka, di luar logika cerita.
Misalnya, The Wizard of Oz (L. Frank Baum) atau The Maze Runner (James Dashner).