Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta yang Lelah Mencari Masalah

3 Oktober 2018   09:00 Diperbarui: 3 Oktober 2018   09:24 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awan semakin tidak sabar. Kita bersisian selama tujuh jam dan saling melempar diam. Kata-kata kita hanya akan membangunkan badai. Cinta yang terlalu lelah untuk mengalah pada kata andai.

Aku menggumam, kamu enggan peduli bahwa langit itu hitam. Dan kita, cuma segumpal ruang hampa yang terlalu bebal. Sementara radio, menara, serta pesan-pesan, menumbuhkan ekor yang menjalar-jalar seperti ular.

Bagaimana cara yang benar untuk merindu? 

Hanya rerumputan yang memahami hangat tubuhmu. Lalu angin membelaiku lebih dulu dari tanganmu. Di antara kita, ada belukar yang menghalangi cinta untuk memasuki persemayaman luka.

Kita berangan-angan, tapi melupakan waktu yang mati di perbatasan.

Dapatkah kita menawar penderitaan? Menggugat larik-larik yang mengeluhkan aksara. Tersesat pada beda-beda yang cuma nama.

Serius sedikit.

Aku ingin pulang ke hatimu, apakah punya alamat baru?

***

Cimahi, 03 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun