Dulu, ketika calon suami masih di awang-awang, saya punya armor untuk menghadapi para kompor nikah muda. Setiap kali ditanya, "Kapan nikah?", saya jawab, "Nanti, kalau sudah bisa menceraikan diri sendiri."
Sudah jelas ya. Pada satu metromini, hanya ada satu sopir. Kalau lagi narik, salah satu harus jadi keneknya. Memang sih, suami adalah pemimpin bagi keluarga. Tapi, bukankah pemimpin yang baik adalah yang melayani? #eh.
Hahaha, lebih manis lagi kalau sudah sama-sama ikhlas dan dadah bye-bye sama yang namanya me-time dan privasi. Tak ada lagi dualisme eksistensi. Where you go, i go. Bukan lagi "i love you", melainkan "i love us".
2. Kecantikan atau ketampanan adalah jebakan
Penampakan fisik kadang menjadi salah satu faktor utama bagi makhluk-makhluk tipe visual. Saya tidak menyalahkan, tapi ingin mengingatkan. Untuk mendapatkan tampilan perempuan 47 tahun seperti Ira Koesno itu tidak mudah dan tidak murah, Pakde. Jadi jangan delusional dan berharap istri kalian 30 tahun kemudian masih tampak seperti Chelsea Islan. Kalau kamu selevel Indraguna Sutowo, bolehlah berharap istri kalian mirip Dian Sastro.
Saran saya sih, amannya begini. Kata Abang Sam Fahmy, "Fancy the eyes. If you decided to fall in love with the looks, make sure to fall for the eyes, because they never age."
Saya setuju sih. Melalui mata, kamu akan tetap bahagia dengan tatapan hangat penuh kasih sayang darinya. Sinar mata itu, akan bertahan meski keriput membayangi dan lemak menyelimuti.
3. Badai akan datang
Sebelum berlalu dan menjadi lagu, badai pasti akan datang dulu. Dalam pernikahan, angin kencang selalu siap menguji ketangguhan kalian. Tak jarang, hingga memporakporandakan rencana yang kalian siapkan bersama.
Tapi, jangan kira ini sesederhana rumah yang berantakan dan di dapur tak ada makanan ya.Â
Badai bisa sesedih suami yang kehilangan pekerjaan hingga semuram masalah kesehatan yang serius. Atau yang lebih parah, depresi. Mengenai hal ini, siapkan diri kalian untuk berbagai pengorbanan dan dukungan. Hadapi bersama, jangan sampai ada yang tinggal dan meninggalkan. Ini saatnya membuktikan janji manis yang pernah kalian umbar.