Karena, gini lho kondisinya: Ada manusia kecil tak berdaya, menggantungkan hidup padamu, membutuhkan kasih sayangmu, mencintaimu apa adanya meski belum mandi seminggu, terus apa lagi yang bisa membuatmu sedih jika hubungan kalian seromantis itu?
2. Read, and toss the book
Baca buku seputar pengasuhan anak, sah-sah saja. Justru memang dianjurkan. Tapi, teori biarlah menjadi teori. Pengalaman orang lain biarlah menjadi pengalaman orang lain. Jadikanlah ilmu itu sebagai referensi. Jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi, santai. Tatap bayimu dan yakinlah bahwa kalian akan mengukir kisah cinta yang lebih indah.
Bagaimana pun juga, bayi rapuh itu adalah manusia. Ciptaan Allah yang dibekali akal dan perasaan. Dia bukan robot, bukan pula hewan sirkus. Dia memerlukan proses pembelajaran, bukan sekadar latihan. Dia butuh kasih sayang, bukan cuma perawatan. Hargailah keunikannya dalam merespon dunia. Karena seperti kamu, dia juga ingin dimengerti dan diterima apa adanya, sepenuh hati.
3. You don't wanna miss a thing
Kita sepakat lah ya, perkembangan bayi adalah objek foto paling indah. Apalagi bagi para orang tua muda penghuni media sosial, ini saatnya kalian unjuk gigi. Bersiaplah dengan kamera yang mumpuni dan abadikan setiap momen berharga. Momen manis yang akan kalian rindukan sampai ke ubun-ubun.Â
Lupakan frustasi mengganti popok bayi, menenangkan tangisan, dan mata bengkak karena begadang. Semua akan sedikit terobati dengan like, komentar positif, dan antusiasme dari orang lain.
Jadi buat para jomblo, jika ada foto unyu-unyu berseliweran di linimasa, tidak perlu baper, apalagi nyinyir seolah mereka tidak empati. Ada baiknya berkomentar positif. Karena dibalik uploadan foto-foto bayi, ada para orang tua yang butuh katarsis dan menghibur diri.
4. You are the chosen two
Bayi menangis karena memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi. Dia butuh perlindungan, kasih sayang, dan kenyamanan. Jadi ... tenangkan diri dulu, ketika ingin menenangkannya. Hindari kepanikan, karena akan berdampak pada bahasa tubuh dan sentuhan kalian. Bayi itu sensitif lho, Mas Bro dan Mbak Sis.
Bagaimanapun juga, Tuhan sudah memilih kalian berdua untuk menjadi orang terdekatnya. Ada ikatan tak kasat mata di antara kalian bertiga. Jadi yakinlah, yang mampu menenangkan dan memenangkan hati bayi secara alamiah ya kalian berdua. Bukan neneknya, bukan pengasuhnya, bukan pula tetangga.