Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kita Hanya Bisa Ketika Tidak Bisa

11 September 2018   09:16 Diperbarui: 11 September 2018   09:51 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu bisa mengenal-Nya ketika mengakui bahwa kamu tidak akan bisa mengenal-Nya.

Tak ada dayamu jika tanpa-Nya. Kamu, hanya tokoh fiktif dalam dunia pasif yang menjadikan-Nya ada. Dan Dia, tak menuntut agar kamu menjadi lebih dari sekadar 'kamu'. 

Lalu, mengapa resah? Buat apa gelisah? Kenapa harus marah?

Menangis, tertawa, begitu saja sudah. Serahkan, serahkan semuanya. Tak perlu banyak mengumpat. Tak perlu berlelah mengejar dunia yang berlarian. Dunia yang jual mahal. Dunia yang... sudah direbut orang.

Karena ada yang merindukanmu, sebuah pembebasan.

Pelukan.

Bukan yang biasa kau kenal.

Bukan.

***

Cimahi, 4 September 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun