Mohon tunggu...
Nabila Syifa Nurrahmah
Nabila Syifa Nurrahmah Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Student at Faculty of Fishery and Marine Science, Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Pemasaran Produk Cheese Tuna Fish Roll

4 November 2021   18:55 Diperbarui: 4 November 2021   19:13 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Variasi ukuran ini dapat memudahkan konsumen untuk membeli produk sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Bentuk dari tuna fish roll ini adalah bulat panjang. Bentuk ini banyak disukai masyarakat karena memudahkan untuk divariasikan saat diolah kembali, seperti dapat dipotong bulat, miring, dan ditusuk untuk dibakar.

Produk cheese tuna fish roll dikemas menggunakan plastik dengan memanfaatkan teknologi vacuum. Pemanfaatan teknologi vacuum ini bertujuan untuk menjaga mutu dan cita rasa produk serta untuk mencegah terjadinya kerusakan nilai gizi. 

Selain memperhatikan fungsinya, aspek penting kemasan adalah desain dan  informasi produk. Desain dari kemasan produk cheese tuna fish roll berisi visualisasi saran penyajian produk, logo perusahaan, identitas perusahaan, komposisi dan informasi nilai gizi, logo halal, nomor bpom, tanggal kadaluarsa dan kode produksi, serta petunjuk penyajian.

Strategi penentuan yang dapat digunakan dalam menentukan harga jual produk tuna fish roll ini diantaranya adalah metode cost-plus pricing. Penggunaan metode cost-plus pricing ini bertujuan untuk mendapatkan laba dari produk yang dijual. Biaya pokok yang dibutuhkan dalam pembuatan 1 Kg Cheese Tuna Fish Roll adalah sekitar Rp.79.500,- dan laba yang diinginkan untuk setiap bungkus adalah Rp.6.000,-, maka harga jual produk Cheese Tuna Fish Roll untuk volume 1 kg adalah Rp.85.500,- sedangkan untuk volume 500 g harga jualnya adalah Rp.45.750,-. Berikut merupakan rincian dari harga pokok pembuatan 1 kg Cheese Tuna Fish Roll :

Rincian Harga Pokok Pembuatan 1 Kg Cheese Tuna Fish Roll/Dokpri 
Rincian Harga Pokok Pembuatan 1 Kg Cheese Tuna Fish Roll/Dokpri 
Kegiatan promosi dari produk cheese tuna fish roll dilakukan dengan tiga teknik promosi, yaitu periklanan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Periklanan dilakukan dengan memanfaatkan platform digital seperti sosial media, layanan iklan digital (contohnya instagram ads, facebook ads, youtube ads, google ads, dan radio), dan marketplace.

Selain kegiatan promosi, distribusi juga merupakan aspek yang penting dalam pemasaran produk. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan distribusi adalah sistem saluran distribusi. Berikut merupakan saluran distribusi dari produsen cheese tuna fish roll :

Saluran Distribusi Produsen Tuna Fish Roll/Dokpri
Saluran Distribusi Produsen Tuna Fish Roll/Dokpri
  1. Produsen – Konsumen : Pada saluran distribusi ini produsen menyalurkan produk cheese tuna fish roll langsung pada konsumen (konsumen membeli langsung pada produsen).
  2. Produsen – Pengecer – Konsumen : Pada saluran distribusi ini konsumen mendapatkan produk cheese tuna fish roll dari pengecer seperti convenience store, warung atau toko di pasar, dan toserba, dimana pengecer ini mendapatkan produk langsung dari produsen.
  3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen : Pada saluran distribusi ini terdapat dua tingkatan saluran, dimana konsumen mendapatkan produk dari pengecer yang mendapatkan produk dari pedagang besar seperti supermarket dan pusat grosir.
  4. Produsen – Agen – Pedagang Besar/Pengecer – Konsumen : Pada saluran distribusi ini produsen akan menyalurkan produknya pada agen resmi yang dipilih produsen untuk menyalurkan lagi produknya pada pedagang besar, pengecer, dan konsumen

REFERENSI :

  1. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2020. Pedoman Implementasi Peraturan Badan POM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta.Ginting, R. 2010. Perancangan Produk. Graha Ilmu. Yogyakarta.
  2. Kasmir, K. 2012. Kewirausahaan. Cetakan ke-7. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
  3. Kotler, P., dan G. Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi keduabelas. Erlangga. Jakarta.
  4. Lenggogeni, L., dan A.T. Ferdinand. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing dalam Upaya Meningkatkan 
  5. Keputusan Pembelian. Diponegoro Journal of Management, Vol. 5 (3) : 1-12.
  6. Mane, K.A. 2016. A Review on Active Packaging : An Innovation in Food Packaging. International Journal of Environment, Agriculture, and Biotechnology, Vol 1 (3) : 544-549.
  7. Riyadi, P.H., dan Wijayanto, D. 2012. Manajemen Industri Perikanan. UPT Undip Press. Semarang.
  8. Sejati, Sendg. 2018. Hirarki Kebutuhan Menurut Abraham H. Maslow dan Relevansinya dengan Kebutuhan Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam. Skripsi. Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. Bengkulu.
  9. Sudrartono, Tiris. 2019. Pengaru Segmentasi Pasar terhadap Tingkat Penjualan Produk Fashion Usaha Mikro Kecil. Coopetition Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 10 (1) : 55-66.
  10. Wahyuningsih, P.A. 2015. Pemenuhan Kebutuhan Psikologi Remaja pada Tokoh Hayasaka Yukari dalam Film Paradise Kiss Karya Sutradara Takehiko Shinjo. Skipsi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Malang.
  11. Wahyuningtyas, Dianka. 2010. Uji Organoleptik Hasil Jadi Kue Menggunakan Bahan Non Instant dan Instant. Binus Business Review, Vol. 1 (1) : 116-125.
  12. Wirasasmita, H.R.A. 2002. Kamus Lengkap Ekonomi. Pionir Jaya. Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun