Kebutuhan konsumen terhadap produk cheese tuna fish roll termasuk ke dalam kebutuhan fisiologis, dimana konsumen membutuhkan produk ini sebagai  makanan untuk kelangsungan hidupnya. Selain itu, kebutuhan konsumen akan produk olahan ikan ini juga didorong oleh kondisi kehidupan modern dimana orang-orang memiliki waktu terbatas untuk menyiapkan makanan di rumah akibat pekerjaan atau kegiatan lainnya, serta mulai banyaknya masyarakat yang sadar akan pemilihan produk pangan kaya gizi.
Segmentasi pasar dari produk cheese tuna fish roll adalah wilayah Indonesia, remaja hingga dewasa, semua kalangan kelas sosial, serta khususnya bagi masyarakat yang memiliki waktu terbatas untuk menyiapkan makanan. Â Segmen ini sangat luas dan besar, sehingga perlu ada pembatasan misalnya hanya pada daerah lokasi pemasarannya, agar lebih efektif dan efisian.
Analisis pesaing penting dilakukan untuk memperbaiki dan memperkuat bisnis, kegiatan analisis ini dapat dilakukan dengan cara mempelajari operasional dan perkembangan bisnis pesaing. Â Identifikasi pesaing dapat dilakukan dengan cara mempelajai rival, pendatang baru, substitusi, dan jumlah pesaing yang ada di pasaran.
Rival pada industri tuna fish roll adalah perusahaan lain yang memasarkan produk fish roll berbahan dasar ikan tuna di seluruh Indonesia. Adapun jumlah dari rival yang ada di Indonesia terdapat sekitar 15 perusahaan. Pendatang baru pada industri tuna fish roll umumnya berbentuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di jawa barat dengan jumlah melebihi 20 usaha.Â
Adapun subtitusi pada industri tuna fish roll merupakan perusahaan yang memasarkan produk fish roll di Indonesia yang berbahan dasar campuran ikan tuna dengan ikan lain, maupun berasal dari bahan baku ikan selain tuna. Jumlah dari substitusi pada industri tuna fish roll terdapat sekitar 10 perusahaan.
Bentuk pasar dari industri olahan frozen food cheese tuna fish roll merupakan pasar persaingan sempurna dengan ciri utama terdapat banyak penjual dan pembeli serta pembeli maupun penjual mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar. Â
Bentuk persaingan dari produk cheese tuna fish roll terdiri dari dua bentuk, yaitu persaingan generik dimana target pasar dari perusahaan pesaing adalah sama, serta persaingan merk dimana produk fish roll yang dijual tidak memiliki perbedaan harga yang signifikan tetapi merk dari produk berbeda-beda.
Perencanaan pemasaran produk cheese tuna fish roll dimulai dari perancangan produk cheese tuna fish roll, penentuan harga, promosi dan distribusi. Â Dalam perancangan produk produk cheese tuna fish roll ini hal-hal yang menjadi perhatian adalah organoleptiknya, nilai nutrisinya, kemasan dan ukurannya.Â
Karakteristik organoleptik dari produk fish roll adalah memiliki rasa yang gurih, bagian dalam bertekstur lembut dan kenyal sedangkan bagian luar lembut dan sedikit garing, beraroma khas ikan serta bumbu. Adapun standar mutu organoleptik untuk produk fish roll mengacu pada SNI 2694:2013 yaitu dengan skor minimal parameter uji adalah 7.
Selain itu, nilai nutrisi juga menjadi aspek penting dalam pemasaran. Karena informasi nilai gizi ini dapat meningkatkan daya saing produk di pasaran. Nutrisi dari setiap 25 g fish roll yaitu : energi 167 kj (40 kkal), lemak 0,50 g, protein 3,00 g, karbohidrat 6,00 g, dan sodium 210 mg, dengan persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) sebesar 2%.
Terdapat dua variasi ukuran untuk produk cheese tuna fish roll yang dipasarkan, yaitu 1 kg dan 500 g. Satu buah cheese tuna fish roll memiliki bobot sebesar 25 g, sehingga untuk kemasan produk 1 kg berisikan 40 buah cheese tuna fish roll, sedangkan untuk kemasan produk 500 g berisikan 20 buah.Â