Menuntut Ilmu Harus Ke Negeri Cina?
Semua orang pasti familiar dengan Hadits ini. Sebagian besar masyarakat pasti pernah mendengar hadits ini. Bahkan orang yang tidak pernah belajar ilmu hadist pun mungkin tau tentang hadits "Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina" karena saking seringnya hadits ini diucapkan anak-anak pun mungkin tahu mengenai hadits ini. Karena mungkin ada guru atau orang tua yang memotivasi anak atau muridnya dengan hadits ini. Mungkin ada juga yang bahkan menjadikan hadits ini sebagai motivasi belajar atau motto hidupnya.
Tapi kalian pernah gak sih bertanya-tanya, mengapa harus ke China, kenapa tidak ke negara lain seperti Amerika, Rusia, Belanda, Jepang, atau Australia bukankah negara-negara itu juga termasuk negara maju, apakah semua orang pintar dan hebat hanya tinggal di China, lalu bukankah dahulu belum ada negara China bukankah dahulu China belum menjadi sebuah negara, jadi sebenarnya benar tidak sih hadist ini?.Â
Orang awam atau orang yang tidak mempelajari secara mendalam terkait ilmu hadist mungkin akan mengatakan bahwa hadits ini benar adanya. Karena makna dari hadits ini sendiri baik dan relevan. Kita sebagai seorang muslim memanglah diharuskan untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Akan tetapi status hadits ini sebenarnya masih diperdebatkan. Hadits ini tidaklah kuat sanadnya dikarenakan beberapa perawi dari riwayat ini seperti Abu 'Atikah Tharif bin Sulaiman dikenal sebagai pemalsu hadits sehingga mayoritas ulama' seperti Ibnu Al-Jauzi, Ibnu Hibban, Al-Albani, al-Bukhari, imam Al-Bazzar, Ibnu 'Adi,
mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits dhaif(lemah) atau maudhu'(palsu). Juga dikarenakan tidak adanya bukti yang menunjukkan bahwa itu benar-benar merujuk pada negara China yang sebenarnya tapi lebih kepada karna negeri China yang secara geografis jauh dari Arab
Namun ada juga ulama' yang mengatakan bahwa hadits ini shahih karena makna hadits ini sendiri baik. karena meskipun banyak jalur periwayatan yang lemah ada beberapa diantaranya bisa diangkat ke derajat hasan.Â
Yang dimana hadist ini bermakna menyuruh kita untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya sampai ke negeri China yang mana yang dimaksud sampai kenegri China disini adalah dikarenakan secara geografis Arab jauh dari China, jadi kita haruslah menuntut ilmu meski sejauh apapun itu. Jadi hadist ini sesungguhnya tetaplah relevan karena menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim, dan hadits ini juga mendorong untuk mencari ilmu tanpa batasan tempat. Jadi kita masih bisa menggunakan hadits ini sebagai motivasi dalam belajar tidak terbatas waktu maupun tempat.
Namun kita juga harus berhati-hati dalam penggunaan hadits ini. Dikarenakan kurang jelasnya sanad maka pasti ada banyak pendapat terkait hadits ini, dan dari setiap pendapat itu pastilah berbeda. Ada yang mungkin mendukung penggunaan hadits ini. Ada pula yang mungkin menolak penggunaan hadits ini. Jadi kita sebagai rakyat Indonesia yang dimana negara ini menggunakan Pancasila sebagai dasar negara haruslah memegang teguh nilai toleransi sehingga tidak akan menyebabkan pertengkaran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H