Mohon tunggu...
Novi Setiany
Novi Setiany Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Kehidupan adalah universitas tempat menimba ilmu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cinta, Kasih Sayang Paling Agung

27 November 2020   17:40 Diperbarui: 27 November 2020   18:00 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, selepas bekerja, saya dan kawan-kawan berkumpul untuk melepaskan penat. Di tengah perkumpulan kami, tiba-tiba seseorang bertanya tentang perbedaan antara cinta dan kasih sayang. Awalnya kami tertawa karena membahas dua hal yang melibatkan perasaan ini, apalagi teman-teman saya menjawab dengan beragam definisi versi mereka masing-masing. 

Karena malam semakin larut, saya memohon izin untuk pamit pulang. Maklumlah, jarak tempat kerja saya ke rumah itu lumayan jauh. Kurang lebih butuh waktu sekitar lima puluh menit untuk sampai di tujuan. Belum lagi kalau susah kendaraan umum, lumayan memakan waktu untuk kembali menunggu angkutan selanjutnya. Lalu berjalan kaki sekitar sembilan ratus detik melewati kenangan masa lalu yang suram jalan yang gelap dan kelam. Hummm

Baiklah kembali ke alasan kenapa saya menulis ini. Setelah mendengar beberapa pendapat tentang cinta dan kasih sayang dari teman-teman, jujur saja, saya jadi kepikiran. Of course, setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing tentang sesuatu, berarti termasuk saya dong terlepas teman-teman yang membaca ini setuju atau tidak dengan opini saya mengenai dua hal tadi.

Kenapa saya jadi kepikiran tentang membahas dua hal yang terkadang membuat anak Adam galau sepanjang malam? Coba kenapa?

Jawabannya karena saya orangnya kalau apa-apa suka jadi pikiran. Wkwkwk mungkin ini juga kali ya kenapa berat badan saya gak naik-naik? Ya maybe beban otak saya selalu bertambah kerena banyak memikirkan sesuatu yang enggak penting seperti yang mau saya tulis ini. Haha

But, selain di atas tadi, sebenarnya saya agak risih sih saat banyak teman-teman yang mendefinisikan cinta dan kasih sayang dengan seenaknya. Meskipun mungkin saya juga disini akan mendefisikan kedua hal tersebut dengan seenaknya hehe. Tapi balik ke poin tadi bahwa setiap manusia berhak menyampaikan pendapatnya di muka umum sesuai dengan UU RI Nomor 9 Tahun 1998 , termasuk saya karena saya masih tergolong manusia.

Sebenarnya bukan hanya dari pendapat teman-teman saya tempo hari, tapi juga menurut observasi kecil-kecilan yang saya lakukan, banyak orang mendefinisikan atau menganggap cinta itu hanya sebuah perasaan yang timbul berdasarkan keadaan fisik semata. Menurut mereka cinta itu hadir karena rupa, bentuk tubuh, materi, dan lain sebagainya. 

Perihal kasih sayang, menurut teman-teman saya, kasih sayang lebih besar, lebih tulus dari pada cinta. Begitulah rata-rata jawaban tentang definisi cinta menurut pandangan mereka. Sebenarnya enggak masalah sih, sah-sah saja. Pokoknya kembali ke poin tadi bahwa setiap orang bebas menyampaikan pendapatnya masing-masing termasuk pendapat mereka mengenai cinta.

Berbicara tentang cinta, sebenarnya saya pernah sedikit membahasnya di tulisan saya beberapa bulan lalu yang berjudul Perempuan Muslimah dan Cinta. Pertama-tama saya mendefinisikan cinta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, cinta berarti suka sekali, sayang benar,  kasih sekali, terpikat (antara perempuan dan laki-laki), berharap sekali, dan rindu. 

Sedangkan dalam bukunya Abi Quraish Shihab yang pernah saya baca, menurut beliau dalam bahasa Arab kita menemukan banyak sekali kosa kata yang digunakan untuk menunjuk cinta sesuai dengan tingkat kekuatan dan pengaruhnya pada diri yang mencintai atau pencinta. Namun secara umum, kata yang paling banyak digunakan al-Qur'an untuk menunjuk cinta adalah kata hubb dengan berbagai bentuknya dan terulang sebanyak 93 kali. MaasyaAllah... hihi

Menurut Plato (seorang filsuf Yunani Kuno), cinta terbagi menjadi tiga jenis, antara lain eros, philia, dan agape. Eros adalah cinta jasmaniah atau cinta yang paling dasar dimana cinta ini hanya tertuju pada ketertarikan fisik, hasrat ingin memiliki dan mencari objek keindahan untuk memperoleh kepuasan, orientasi tertingginya adalah sex. 

Sedangkan cinta philia adalah cinta persahabatan. Cinta ini didorong oleh ketulusan hati yang semata-mata untuk menyenangkan orang lain serta tidak memandang gender. Dan yang terakhir cinta agape, menurut Plato, jenis ini adalah level cinta yang paling tinggi, cinta yang hanya bukan sekadar ketertarikan fisik, tidak ada hasrat seksual, maupun hasrat ingin memiliki. Cinta agape ini disebut juga Cinta Ketuhanan.

Seorang penyair sufi, Jalaluddin Rumi, menggambarkan cinta sebagai asrolabe misteri-misteri Tuhan yang menjadi petunjuk bagi manusia agar dapat menemukan Kekasihnya. Karena itu, cinta Ilahi dapat menjauhkan manusia dari perbuatan syirik. Kata Rumi, keindahan cinta tidak bisa diungkapkan dengan cara apapun meski kita memujinya dengan seratus lidah. Bahkan jika pena berusaha menggambarkannya, maka akan hancur berkeping-keping. Dan akal yang berusaha menjelaskannya adalah seperti keledai di dalam paya.

Jika melihat beberapa definisi di atas, dapat saya simpulkan bahwa cinta > kasih sayang. Bahkan bisa dikatakan, cinta adalah kasih sayang yang paling agung. Cinta itu tunggal karena berasal dari Yang Maha Tunggal, hanya saja sifat dari cinta itu beragam seperti rasa hormat, kasih sayang, dorongan seksual, dan lain sebagainya.

Sebenarnya pusing juga kalau membahas cinta. Takut pena saya hancur saking gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jadi, saya sudahi dulu bahasan kali ini.

Salam cinta damai dari saya untuk seluruh alam dan umat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun