Mohon tunggu...
Novi Setiany
Novi Setiany Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Kehidupan adalah universitas tempat menimba ilmu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jalan Spiritual Sang Pecinta Sejati (Rabiah Al-Adawiyah)

20 Juni 2019   21:08 Diperbarui: 20 Juni 2019   21:43 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabiah Al-Adawiyah dikenal juga sebagai Rabiah Al-Basri. Terdapat selisih perihal tahun lahir dan wafatnya. Namun, di dalam buku ini disebutkan bahwa Rabiah lahir sekitar tahun 105 Hijriyah dan meninggal tahun 185 Hijriyah. Sejarah hidupnya menjadi rujukan bagi banyak orang, baik muslim maupun non muslim. Tidak banyak yang mengetahui pasti kehidupan masa kecil dan keluarga Rabiah Al-Adawiyah karena semasa kecil beliau bukanlah siapa-siapa. Dalam buku karangan Mohamad Fathollah ini hanya disebutkan bahwa paska wafat keduaorangtuanya, Rabiah hidup mandiri. Ketika usianya masih belia dan berumur belasan tahun, Rabiah diculik dan dijual sebagai hamba sahaya.

Setelah menjadi orang yang merdeka, Rabiah kembali ke tempat dimana ia dilahirkan. Di desanya beliau membina kehidupan baru dan menolak kesenangan serta kelezatan dunia. Kehidupan yang dibina atas dasar zuhud, disamping itu beliau memperbanyak taubat, zikir dan puasa, serta salat malam, sebagai manifestasi dari cintanya kepada Allah SWT.

Dengan cintanya yang luar biasa, Rabiah telah melahirkan karya-karya yang monumental. Rabiah Al-Adawiyah merupakan ibu dari lahirnya Ijtihad Cinta yang tak elementar, yakni cinta yang tidak didasari dari balas budi pada sosok yang dicintai. Bagi Rabiah mencintai adalah mencintai. Mencintai ialah tanpa adanya keinginan untuk mendapatkan balasan apapun dari sosok yang dicintai. Rabiah merupakan orang pertama yang membawa ajaran cinta sebagai sumber keberagaman dalam sejarah tradisi sufi Islam. Cinta Rabiah adalah bagian dari sebuah perjalanan mencapai ketulusan.

 Kelebihan Buku

Menurut saya, buku ini sangat mudah dibaca karena bahasanya yang ringan serta cocok untuk siapapun yang ingin lebih mengenal hakikat cinta.

Kekurangan Buku

Bagi yang ingin mengenal Rabiah secara mendalam dan menyeluruh, buku ini masih kurang komplet/lengkap dalam memberikan informasi tentang kisah cinta dan sosok sufi perempuan pertama ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun