Namun, ketika dilanda kesedihan kita terpuruk lama sebab tidak ada hal yang dapat membahagiakan. Terkadang atau sering, kita lupa cara untuk bersyukur. Benar?
Saya sendiri berusaha bahagia atau mengembalikan kebahagiaan dengan bantuan sebuah 'gelas syukur' yang dibayangkan dalam pikiran, dan ditegaskan lagi ke dalam hati. Dalam pikiran dan perasaan saya, isi 'gelas syukur' ini jangan sampai kosong.
Apa isinya?
Tentang hal apa saja yang patut kita syukuri. Dapat diisi sesuai dengan apapun yang membuat hati ini senang dan tentram.
Misalnya :
- Orang tua yang masih sehat
- Perut sudah kenyang walaupun dengan makanan murah dan sehat, selama itu bersih. Bayangkan betapa masih banyak orang yang tidak tahu harus makan apa dan bagaimana cara mendapatkannya.
- Kita bisa melihat, mendengar, bernafas.
- Anggota tubuh yang lengkap tanpa cacat.
- Ada tempat tinggal yang bisa melindungi kita dari panas dan hujan.
- Ada Tuhan tempat kita bergantung, berharap dan berdoa.
- Punya pekerjaan tetap walaupun bergaji kecil
- Dan lain sebagainya.
Aturan mainnya, jangan pernah membiarkan 'gelas syukur' itu kosong. Isi selalu walaupun dengan hal-hal kecil dan sederhana. Lakukan setiap hari ketika bangun dari tidur. Lakukan ketika perasaan sedang kacau atau sedih niscaya kesedihan agar berkurang bahkan hilang.
Jika terus dilatih dan dikondisikan, pada akhirnya kita akan menyadari ternyata ada banyak karunia Tuhan yang kita miliki selama ini. Hal yang dirasa kecil, namun karena kita miliki setiap hari berakibat lupa untuk kita syukuri, misal nikmat waktu atau umur.
Tetapi, pahami dahulu satu prinsip hidup ini, bahwa bahagia bukan hal yang kekal selamanya dan kesulitan serta kesedihan juga bukan sesuatu yang abadi. Selama hayat dikandung badan, susah-senang, sedih-bahagia akan selalu datang silih berganti.
Terakhir: